Advertisement
Sampaikan Pidato Iftitah AIK di Unisa, Ini Pesan Ketum PP Muhammadiyah

Advertisement
JOGJA—Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir,menyampaikan umat terbaik ialah kelompok maupun individu yang memiliki kualitas di atas rata-rata dibanding yang lain. Hal ini sesuai QS. Ali Imran ayat 110 yang menyebutkan bahwa Allah menunjuk umat Islam sebagai khair al-ummah (golongan terbaik).
“Intinya jadi orang Islam itu, baik pribadi maupun kelompok harus menjadi yang unggul,” terang Haedar dalam Pidato Iftitah Refreshing Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di kalangan dosen dan tenaga pendidik Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Jumat (31/3/2023).
Haedar menyampaikan bahwa untuk menjadi unggul harus bersungguh-sungguh dan sabar. Allah kadangkala berkehendak di luar batas ekspektasi manusia. Dengan tetap mengharap ridha dari Allah, Haedar menegaskan bahwa kesungguhan akan membuka banyak jalan keluar.
‘’UNISA yang awalnya dari nol, menjadi salah satu perguruan tinggi dengan kualitas terbaik, ini adalah bagian dari bersungguh-sungguh’’, kata Haedar.
Haedar juga menekankan arti kesabaran. Sabar ialah sikap konsisten dalam melakukan kebaikan. Dalam QS. Ali Imran ayat 142 disebutkan: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.”
Penggalan ayat ini menerangkan tentang arti penting perjuangan dan kesabaran.
Melalui kegiatan refreshing Al Islam dan Kemuhammadiyah UNISA Yogyakarta ini diharapkan menjadi kesungguhan kita untuk menambah ilmu, komitmen, perjuangan, bahwa di UNISA ini bukan hanya urusan pribadi tapi juga urusan kolektif kita untuk memajukan dan membesarkan kampus ini. Dan lebih lanjut memajukan Aisyiyah dan Muhammadiyah sebagai amal perjuangan sebagai pegawai UNISA Yogyakarta.
UNISA Yogyakarta menggelar acara refreshing Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bagi pegawai yang bertajuk ‘’Meraih Keunggulan dengan Semangat Profesional Qurani’’. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Siti Moendjijah, bertepatan dengan bulan Ramadhan 1444H ( 31 Maret – 4 April 2023).
Dalam sambutannya Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, mengatakan kegiatan ini dalam upaya meneguhkan dan memperkuat ideologi Muhammadiyah di kalangan dosen dan tenaga kependidikan dalam menghadapi tuntutan keunggulan institusi.
“Tentunya kegiatan ini menjadi semangat baru untuk meningkatkan etos kerja dalam mewujudkan visi UNISA yang unggul dan pilihan,’’ jelasnya.
Lebih lanjut Warsiti mengatakan bahwa semangat dan tradisi berkemajuan dan unggul senantiasa dikuatkan dan didasari dengan pemahaman ideologi yang benar, salah satunya melalui refreshing AIK ini.
Sementara itu Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Dr. Noordjannah Djohantini, MM., M.Si dalam sambutannya menegaskan bahwa pegawai tidak boleh memiliki pandangan sendiri melainkan harus berpijak pada pandangan persyarikatan yaitu Al Islam Kemuhamamdiyahan (AIK).
Noordjanah berharap kita sebagai pegawai UNISA Yogyakarta terus berkhidmat menjadikan kampus ini sebagai ladang dakwah.
Kegiatan AIK yang diikuti 300 pegawai ini menghadirkan narasumber yang ahli dengan mengangkat tema-tema menarik antara lain Islam Wasathiyah sebagai pandangan dan ciri keislaman Muhammadiyah, Kontekstualisasi Darul Ahdi Wa-Syahadah dalam menghadapi tahun politik 2024, Aktualisasi Perempuan Berkemajuan dalam Kepemimpinan Unisa, Good University Governance untuk mendukung kampus Profesional Qur’aniImplementasi Pedoman Hidup Islami Warga Kampus, Tahsinul Qur’an. (BC)
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Waligereja Indonesia dan PP Muhammadiyah Sepakat Jadikan Agama Sebagai Kanopi Suci
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja Dapat Kuota 210 Ton Sampah ke TPST Piyungan, Produksi Sampah Lebih Banyak
- Jelang Iduladha, Stok Domba di DIY Masih Minus
- Rembag Kaistimewan, BKK Danais Desa Prima Ungkit Perekonomian Perempuan
- Hubungan Tak Pasti, Warga Sleman Mengakhiri Hidup
- Dukung Perintisan Persandian Indonesia di Masa Kemerdekaan, Sri Sultan HB IX Terima Penghargaan Adibhakti Sanapati
Advertisement
Advertisement