Unik, Ilmuwan Ciptakan Robot Berkaki Empat yang Bisa Main Sepak Bola

Harianjogja.com, CAMBRIDGE—Bermain sepak bola dengan robot kini bukan hal yang mustahil lagi sejak ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat menciptakan robot yang bisa bermain sepak bola.

Meskipun robot ini tidak menunjukkan tingkat kemampuan seperti Lionel Messi, namun inovasi ini menunjukkan sistem dribbling atau menggiring bola yang mengesankan. Para peneliti dari Laboratorium Kecerdasan Buatan Improbable MIT, bagian dari Laboratorium Ilmu Komputer dan Kecerdasan Buatan (CSAIL), telah mengembangkan sistem robot berkaki yang dapat menggiring bola dalam kondisi yang sama dengan manusia.

Melansir laman resmi MIT, robot ini menggunakan campuran penginderaan dan komputasi onboard untuk melintasi berbagai medan alami seperti pasir, kerikil, lumpur, dan salju, bahkan bisa beradaptasi pada gerakan bola. Seperti atlet sungguhan, robot bernama "DribbleBot" ini juga dapat bangkit dan memulihkan bola setelah terjatuh. 

Pemrograman robot untuk bermain sepak bola telah menjadi area penelitian aktif selama beberapa waktu. Namun, tim ingin robot secara otomatis mempelajari cara menggerakkan kaki selama menggiring bola.

"Salah satu aspek dari pendekatan pembelajaran penguatan ini adalah kita harus merancang hadiah yang bagus untuk memfasilitasi robot mempelajari perilaku dribbling yang sukses," kata mahasiswa PhD MIT Gabe Margolis, yang memimpin pekerjaan bersama Yandong Ji, asisten peneliti di Improbable Laboratorium AI.

"Setelah kami merancang hadiah itu, maka saatnya latihan untuk robot: Dalam waktu nyata, ini adalah beberapa hari, dan di simulator, ratusan hari. Seiring waktu, ia belajar untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dalam memanipulasi bola sepak agar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan," imbuhnya.

Bot juga dapat menavigasi medan yang tidak dikenal dan dapat pulih dari jatuh karena pengontrol pemulihan yang dibangun tim ke dalam sistemnya. Pengontrol ini memungkinkan robot bangkit kembali setelah jatuh dan beralih kembali ke pengontrol dribbling untuk terus mengejar bola.

Biasanya, robot dirancang dengan roda. Namun, peneliti di MIT ini menciptakan robot berkaki. “Inti dari mempelajari robot berkaki adalah pergi ke medan di luar jangkauan sistem robot saat ini. Tujuan kami dalam mengembangkan algoritme untuk robot berkaki adalah untuk memberikan otonomi di medan yang menantang dan kompleks yang saat ini berada di luar jangkauan sistem robot,” kata Pulkit Agrawal, profesor MIT.

Di sisi perangkat keras, robot memiliki seperangkat sensor yang memungkinkannya merasakan lingkungan, memungkinkannya merasakan di mana tempatnya, "memahami" posisinya, dan "melihat" beberapa lingkungannya. Ini memiliki seperangkat aktuator yang memungkinkannya menerapkan gaya dan menggerakkan dirinya sendiri dan objek.

Di antara sensor dan aktuator terdapat komputer, atau "otak", yang bertugas mengubah data sensor menjadi tindakan, yang akan diterapkan melalui motor. Saat robot berjalan di atas salju, ia tidak melihat salju tetapi dapat merasakannya melalui sensor motornya. Tapi sepak bola adalah sesuatu yang jauh lebih sulit daripada membuat robot berjalan, jadi tim memanfaatkan kamera di kepala dan tubuh robot untuk modalitas penglihatan sensorik baru, selain keterampilan motorik baru, hingga robot itu bisa menggiring bola. 

"Robot kami dapat bergerak di alam liar karena membawa semua sensor, kamera, dan komputasi di dalamnya. Itu membutuhkan beberapa inovasi dalam hal membuat seluruh pengontrol agar sesuai dengan komputasi onboard ini," kata Margolis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News