Advertisement
Tumiran Dikukuhkan Guru Besar Energi UGM, Ini Gagasannya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN -- Pakar Energi dan Kepala Engineering Research and Innovation Center (ERIC) Fakultas Teknik UGM, Profesor Tumiran dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Power and Energy System di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Tumiran mengulas soal sektor ketenagalistrikan yang menjadi tulang punggung dalam percepatan transisi dan ketahanan energi. "Pemanfaatan kebutuhan energi yang terus meningkat telah menyebabkan dan memacu persaingan global serta terjadinya saling pengaruh untuk mendapatkan akses sumber daya energi," kata Tumiran pada selasa (31/10/2023).
Advertisement
Di situasi memasuki akhir abad ke-20, perebutan kekuasaan dan akses untuk mendapatkan sumber daya energi kata Tumiran memacu penguasaan suatu negara oleh negara adidaya. Hal ini disebut Tumiran telah menyebabkan korban dan kehancuran tata kehidupan sosial bangsa yang dikalahkan.
BACA JUGA : Pengembangan Energi Terbarukan di DIY Terganjal Anggaran
Lebih lanjut modernisasi kehidupan manusia yang didukung oleh tumbuhnya industri yang masif, bisnis lintas negara serta kemajuan yang sangat cepat di sektor transportasi dinilai Tumiran mengubah peta pertumbuhan pemanfaatan energi global. Perubahan iklim pun kini menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh dunia termasuk Indonesia.
Masyarakat global, menurut Tumiran sadar akan perlunya bergeser kembali dari ketergantungan terhadap energi fosil yang kotor untuk kembali secara maksimal memanfaatkan sumber energi yang bersih dan dapat diperbaharui. Namun proses perubahan untuk bergeser ini tidak bisa dilakukan secara mendadak, tetapi diperlukan sebuah proses yang panjang melalui transisi energi.
"Kita bersyukur bahwa dampak perubahan iklim telah menyadarkan para ilmuwan dan para pemimpin dunia untuk segera mengambil langkah-langkah strategis yang signifikan guna secara sinergi berkolaborasi untuk menjaga planet bumi dari kerusakan yang berlanjut," ungkapnya.
Transisi energi yang telah menjadi komitmen nasional, sejalan dengan PP. No.79/2014 diharapkan Tumiran dapat menghidupkan ekonomi baru di bidang energi baru dan terbarukan melalui penguasaan teknologi yang digerakkan sektor industri dengan dukungan penelitian yang kuat dan implementatif.
Dengan tumbuhnya industri EBT, peluang lapangan kerja juga diharapkan akan tercipta dengan baik. Pada kesempatan ini, Tumiran mengajak para akademisi untuk belajar dari negara yang sudah berhasil mengembangkan EBT dengan kemandirian teknologi dan industrinya yang kuat.
Sektor kelistrikan yang ia yakini dapat mendukung penguatan industri dalam negeri, percepatan transformasi penguasaan teknologi EBT serta menciptakan lapangan kerja produktif bidang EBT, diharapkan akan memberikan kontribusi besar pertumbuhan ekonomi hijau. Oleh karena itu, Tumiran menilai menjadikan industri kelistrikan nasional tumbuh menjadi industri yang sehat adalah bagian prasyarat yang harus dilakukan melalui berbagai kebijakan yang integratif dan komprehensif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
Advertisement