Advertisement

Promo November

Mahasiswa UNS Geruduk Gedung Rektorat, Tuntut UKT Murah

Ahmad Kurnia Sidik 
Selasa, 14 Mei 2024 - 01:27 WIB
Sunartono
Mahasiswa UNS Geruduk Gedung Rektorat, Tuntut UKT Murah Ratusan mahasiswaUniversitas Sebelas Maret (UNS) Solo tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-UNS menggelar demo menuntut Keadilan Penambahan Golongan UKT di depan Gedung Rektorat UNS, Senin (13/5/2024). Intinya para mahasiswa ini menuntut adanya UKT yang lebih murah dari yang telah ditetapkan. - Solopos/Joseph Howi Widodo.

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-UNS menggelar demo menuntut Keadilan Penambahan Golongan UKT di depan Gedung Rektorat UNS, Senin (13/5/2024). Intinya para mahasiswa ini menuntut adanya UKT yang lebih murah dari yang telah ditetapkan.

Ratusan mahasiswa itu berjalan dari arah boulevard depan UNS menuju Gedung Rektorat UNS sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka memakai jasalmamater dan menenteng banyak spanduk yang berisikan tuntutan mereka. Sejumlah spanduk tersebut di antaranya berbunyi UKT Jahat Kebijakan Cacat, atau spanduk lainnya bertuliskan, UKT Elit, Gedung Sulit.

Advertisement

“Kami datang ke sini dengan damai dan ingin menuntut kejelasan dan transparansi UKT kepada pihak rektorat,” kata salah satu orator, Muhammad Azzar menyampaikan beberapa tuntutannya di depan Gedung Rektorat UNS, Senin (13/5/2024).

BACA JUGA : Hardiknas 2024, Bayar UKT Mahasiswa Terjebak Pinjol Hingga Gadaikan Barang

Aksi di depan Gedung Rektorat UNS itu tidak berlangsung lama, karena para mahasiswa diajak oleh pihak Rektorat agar duduk bersama di Gedung Auditorium UNS dengan alasan akan mendapat penjelasan dengan detail terkait tuntutan mereka.

Di dalam Gedung Auditorium UNS, bersama mahasiswa tampak hadir Plt. Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan, Ahmad Yunus, Plt. Wakil Rektor Umum dan SDM, Muhtar, beserta beberapa pejabat UNS lainnya. Muhtar dalam aksi itu menjawab beberapa tuntutan para mahasiswa.

Menurut dia, UKT Golongan 1 hingga 8 sejak 2016 hingga 2024 tidak pernah naik. “2024 ada Permendikbud nomor 2 tahun 2024 tentang standar satuan biaya operasional. Untuk mengakomodasi orang tua dengan penghasilan tinggi kami siapkan ruang di situ,” kata Muhtar.

Dari situ pula muncullah kenaikan UKT Golongan 9. Alasannya karena biaya kuliah tunggal (BKT) sangat tinggi, menurut Muhtar. Di saat yang bersamaan, biaya operasional UNS dengan pola saat ini juga mengalami peningkatan.

Kebutuhan UNS dengan pola saat ini akan mengalami potensi penurunannya Rp12 miliar di 2024 dan UKT tidak ada yang melebihi BKT yang ditentukan Permendikbud.

BACA JUGA : Mahasiswa Demo di UNY Tuntut Perbaikan UKT, Buntut Kasus Sulitnya Bayar Uang Kuliah

Terkait IPI yang tinggi bagi beberapa mahasiswa, disebabkan karena memang ada mahasiswa yang memilih nominal tertinggi secara langsung. “Waktu kami telusuri, orang tua mahasiswa yang memilih IPI tertinggi itu karena memang dia memilih begitu dan orang tuanya penghasilannya juga tinggi,” kata dia.

Muhtar menjelaskan saat ini tidak ada kebijakan untuk wajib membeli almamater, mahasiswa boleh meminjam almamater dari teman ataupun kakak tingkat jika ada kegiatan formal yang membutuhkan almamater.

8 Tuntutan Mahasiswa UNS saat Menggeruduk Rektorat:

1. Menuntut dan mendesak Rektorat agar meninjau ulang surat keputusan (SK) terkait uang kuliah tunggal (UKT) dan iuran pengembangan institusi (IPI) di UNS.

2. Menuntut dan mendesak Rektorat agar menghapus UKT Golongan 9 dan menurunkan tarif agar terjangkau mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi.

3. Menuntut dan mendesak Rektorat menambahkan kebijakan IPI dengan nominal Rp0 dan merevisi kebijakan IPI untuk memberi kesempatan terhadap semua masyarakat dalam menempuh pendidikan tinggi.

4. Menuntut dan mendesak Rektorat untuk melakukan transparansi dalam proses penentuan nominal UKT dan IPI dengan memastikan partisipasi aktif dan bermakna bagi mahasiswa.

5. Menuntut dan mendesak Rektorat agar mengeluarkan SK larangan pemungutan biaya dalam penggunaan fasilitas dan layanan untuk mahasiswa.

6. Menuntut dan mendesak Rektorat untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta transparansi alokasi dana berdasarkan blueprint pembangunan UNS yang bisa diakses publik.

7. Menuntut dan mendesak Rektorat untuk memudahkan administrasi penundaan dan keringanan UKT.

8. Menuntut dan mendesak Rektorat pengembalian kebijakan jaket almamater ke dalam UKT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

News
| Jum'at, 22 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement