Advertisement
Peserta KKN UGM Diharapkan Bantu UMKM Bisa Menembus Pasar Ekspor

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Peserta program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) diharapkan membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa agar siap menembus pasar ekspor.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, Kemendag telah mengidentifikasi sejumlah desa yang memiliki UMKM berorientasi ekspor dan membuka jalur fasilitasi "business matching" dengan pembeli internasional melalui perwakilan perdagangan di 33 negara.
Advertisement
BACA JUGA: Mahasiswa UGM Siapkan Program Kerja KKN-PPM Attannung Jeneponto 2025
"Kami punya program namanya UMKM Bisa Ekspor. Tolong nanti dicari, UMKM mana yang bisa ekspor. Sampaikan ke kami agar kami carikan 'buyer'-nya," ujar Budi saat berorasi dalam acara penerjunan mahasiswa KKN-PPM UGM di Lapangan Pancasila, Sleman, Jumat (20/6/2025)
Fasilitas business matching tersebut disediakan melalui atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang tersebar di 19 negara. "Setelah UMKM dipresentasikan ke perwakilan kita, nanti akan dicarikan buyer. Setelah itu, UMKM bisa langsung presentasi kepada 'buyer' yang sudah disiapkan," ujarnya.
Dia menyebut dari Januari hingga April 2025, sebanyak 466 UMKM telah mengikuti "business matching" dengan total potensi transaksi mencapai 68,65 juta dolar AS atau lebih dari Rp1 triliun.
Namun, Budi mengakui sebagian besar pelaku usaha itu belum melakukan ekspor secara rutin. Karenanya, Budi berharap para mahasiswa mendampingi pelaku UMKM dan toko kelontong dalam proses digitalisasi usaha, termasuk pemanfaatan platform "e-commerce" dan sistem pembayaran digital.
"Pasar yang besar ini jangan sampai hanya diisi oleh produk impor. Adik-adik bisa bantu UMKM kita naik kelas, jualan di retail modern, dan siap ekspor," ucap Mendag.
BACA JUGA: 8.043 Mahasiswa UGM Peserta KKN Bakal Dilindungi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Sebanyak 8.038 mahasiswa UGM diterjunkan dalam KKN-PPM Periode 2 Tahun 2025. Mereka akan menjalankan program pengabdian di 287 unit tersebar di 35 provinsi, 122 kabupaten/kota, dan 236 kecamatan di seluruh Indonesia.
Rektor UGM Prof. Ova Emilia menyebut program KKN-PPM UGM memainkan peran penting sebagai penggerak perubahan di tingkat akar rumput. Mahasiswa, menurutnya, hadir langsung di desa untuk mendampingi masyarakat merancang solusi yang kontekstual dan berkelanjutan.
"Arah baru orientasi KKN-PPM UGM ke depan tidak hanya menitikberatkan pada peran mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, tetapi juga perlu difokuskan pada penentuan tema yang lebih strategis," turur Ova.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Soal Kematian Diplomat Kemlu Asal Jogja, Kapolri Tunggu Hasil Laboratorium Forensik
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Pendidikan Pemilih Pemula Hari Kedua: KPU Jogja Lanjutkan Sosialisasi Demokrasi dalam MPLS di 11 Sekolah
- Sleman Evaluasi Wi-Fi Gratis, Akses Merata Jadi Prioritas
- Terdampak Tol Jogja-Solo, Dua Lokasi Pemakaman Umum di Kalasan Direlokasi
- Warga Gunungkidul Jadi Tersangka Kredit Fiktif Bank Jatim, Begini Kronologi Penyitaan Uang Rp1 Miliar
- Ada Kelok 23 dan Jembatan Pandansimo, DPRD Bantul Wanti-wanti Wisatawan Jangan Hanya Lewat
Advertisement
Advertisement