Advertisement

Mahasiswa UGM Berjuang Terangi Kegelapan Malam Soligi di Pulau Obi

Media Digital
Selasa, 29 Juli 2025 - 12:22 WIB
Sunartono
Mahasiswa UGM Berjuang Terangi Kegelapan Malam Soligi di Pulau Obi Mahasiswa UGM memasang lampu bertenaga surya untuk penerangan jalan. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, HALMAHERA SELATAN—Tim KKN PPM UGM yang ditempatkan di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara harus bekerja keras untuk melaksanakan program kerja mereka karena berbagai keterbatasan. Beruntung dukungan masyarakat cukup kuat hingga semua bisa berjalan.

Tim beranggotakan 28 orang yang bernama Jawara Obira ini ditempatkan di dua unit yakni di Desa Kawasi dan Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera selatan.

Advertisement

BACA JUGA: Leptospirosis di Bantul Capai 179 Kasus, Warga Diminta Waspada

Di Soligi salah satu program yang dijalankan adalah penanaman mangrove di kawasan pantai. Dalam program ini para mahasiswa mengajak masyarakat dan pelajar SMA. Program dimulai dengan sosialisasi manfaat dan cara penanaman dan selanjutnya mereka menanam 150 bibit ditanam.

“Ada beberapa kawasan pantai yang masih membutuhkan banyak mangrove,” kata Erick Erlando, koordinator kegiatan tersebut Selasa (29/7/2025).

Selain penanaman mangrove, para mahasiswa ini juga memasang lampu bertenaga surya untuk penerangan jalan. Pemasangan dilakukan di tiga dusun.

“Di Soligi, listrik hanya menyala enam jam dari pukul 18.00. Jadi setelah jam 12 malam, situasinya sangat gelap,” kata Muhammad Haiqal yang bertugas memimpin pemasangan lampu tersebut.

BACA JUGA: Penjelasan PPATK Akan Memblokir Rekening Tak Dipakai Transaksi dalam 3 Bulan

Sayangnya, karena keterbatasan anggaran, hanya 15 lampu yang bisa dipasang. Itupun harus dibagi di tiga desa secara merata. Pemasangan dilakukan tiga hari dan dibantu warga setempat. “Tetapi lumayan setidaknya ada penerangan,” katanya. Berbagai program tim ini didukung oleh PLN, Pepsodent dan Intan Pariwara.

La Bili, salah satu tokoh masyarakat menyambut baik berbagai program KKN ini. Ketua kelompok mangrove ini mengatakan wilayahnya masih membutuhkan banyak bibit pohon tersebut. “Sebenarnya ada tiga opsi tempat penanaman mangrove. Tempat yang sekarang ditanami karena dekat sama perkebunan kelapa, terus juga belum banyak mangrovenya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PPTAK Nyatakan 10 Juta Rekening Bansos Dormant 3 Tahun, Dana Mengendap Rp2,1 Triliun

News
| Selasa, 29 Juli 2025, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025

Wisata
| Sabtu, 26 Juli 2025, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement