Advertisement

Fapet UGM Ajarkan Budi Daya Maggot untuk Olah Sampah Organik

Catur Dwi Janati
Rabu, 17 Desember 2025 - 22:47 WIB
Maya Herawati
Fapet UGM Ajarkan Budi Daya Maggot untuk Olah Sampah Organik Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) menggelar Workshop Pengolahan Sampah Batch 2 pada Rabu (17/12/2025) di Fapet UGM. - Istimewa // Fapet UGM

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) mengajarkan budi daya maggot dalam lokakarya pengolahan sampah organik sebagai solusi pemenuhan pakan ternak berkelanjutan. Hal ini sebagai solusi pemenuhan pakan ternak dan pengurangan timbulan sampah.

Lokakarya ini merupakan bagian dari program CircuLife-SLI 2025 bertema Community-Driven Waste Management and Circular Economy in Yogyakarta. Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan materi pengolahan sampah organik melalui ecoenzyme.

Advertisement

Pada sesi tersebut, peserta dibekali pemahaman pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi produk ramah lingkungan yang aplikatif dan mudah diterapkan di tingkat komunitas. Pada sesi lainnya, lokakarya juga membahas Maggot Farming sebagai teknologi pengolahan sampah organik berbasis waste bioconversion.

Dosen Fakultas Peternakan UGM, Muhsin Al Anas, memaparkan potensi larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi lingkungan sekaligus sumber ekonomi baru. Menurutnya, industri pakan nasional menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan bahan baku protein.

Sementara itu, maggot atau larva Black Soldier Fly justru menawarkan solusi berkelanjutan untuk pemenuhan pakan ternak, sekaligus menangani persoalan sampah organik.

“Produksi pakan nasional mencapai lebih dari 21 juta ton per tahun dengan kebutuhan protein yang sangat tinggi. Maggot atau larva Black Soldier Fly menawarkan solusi berkelanjutan karena mampu mengubah sampah organik menjadi sumber protein pakan yang bernilai ekonomi,” terang Muhsin di Fapet UGM, Rabu (17/12/2025).

Ia menjelaskan, larva BSF tidak hanya berfungsi sebagai bahan baku pakan ternak, tetapi juga sebagai feed additive. Selain itu, larva BSF juga berperan sebagai feed supplement yang dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dan imunitas ternak.

“Dengan pengembangan teknologi pelet pakan berbasis BSF, produktivitas ternak dapat ditingkatkan sekaligus menekan ketergantungan pada bahan pakan impor,” tandasnya.

Tak hanya itu, Muhsin menambahkan bahwa inovasi maggot farming berperan penting dalam pengelolaan sampah terpadu. Limbah dari rumah tangga, industri unggas, hingga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh larva.

Proses tersebut menghasilkan produk turunan berupa tepung dan minyak larva yang telah dikembangkan sebagai pakan fungsional berbasis riset.

Melalui Lokakarya Pengolahan Sampah Batch 2, Muhsin berharap para peserta mampu mengimplementasikan praktik pengolahan sampah organik secara mandiri di lingkungan masing-masing.

Sementara itu, Koordinator Proyek CircuLife, Rima Amalia Eka Widya, berpandangan bahwa upaya pengelolaan sampah tidak dapat dilepaskan dari peran aktif masyarakat.

Menurut Rima, masyarakat memiliki peran kunci dalam menciptakan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan berdampak nyata. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Korban Bencana Aceh Dapat 1.000 Rumah dari Yayasan Buddha Tzu Chi

Korban Bencana Aceh Dapat 1.000 Rumah dari Yayasan Buddha Tzu Chi

News
| Rabu, 17 Desember 2025, 20:37 WIB

Advertisement

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

Wisata
| Rabu, 17 Desember 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement