Advertisement
Berikan Voucher Pelatihan Prakerja pada 10.000 Mahasiswa UMY, LPK GeTI Harap Waktu Tunggu Kerja Makin Singkat

Advertisement
JOGJA—Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) GeTI dengan program GeTI Incubator memberikan voucher pelatihan di lembaganya pada mahasiswa UMY. Program tersebut bagian dari program Kartu Prakarja sekaligus bentuk tanggung jawab sosial LPK GeTI untuk meningkatkan waktu tunggu kerja di kalangan mahasiswa.
LPK GeTI memberikan 10.000 voucher pelatihan dengan dua pilihan, yaitu pelatihan entrepreneur dan pemasaran digital. Pemberian voucher tersebut diintegrasikan dengan program Kartu Prakerja. Sinergi LPK GeTI dengan Kartu Prakerja tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa agar makin singkat waktu tunggu kerjanya.
Advertisement
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan pihaknya akan terus memaksimalkan programnya. “Keterampilan adalah kunci bagi angkatan kerja, makanya kami sekarang juga akan sediakan kelas offlinenya, terutama untuk bagian unjuk keterampilan,” katanya di Gedung AR Fachrudin UMY, Jumat (3/2/2023).
Denni menyebut kerja sama multisektor antara pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi diperlukan untuk terus memaksimalkan program Kartu Prakerja. “UMY ini kami uga kerjasama meminta mereka jadi tim assesment silabus pelatihan, agar kualitas pelatihan yang kami berikan juga dapat lebih maksimal,” jelasnya.
Direktur Utama GeTI Incubator Amalia S. Prabowo menjelaskan pemberian pelatihan gratis tersebut sebagai bentuk ikhtiarnya untuk mensukseskan program Kartu Prakerja.
“Program Prakerja dari pemerintahan ini telah terbukti meningkatkan keterampilan masyarakat dan mengurangi pengangguran, ini ikhtiar kami dari sektor swasta, dimana dari perguruan tinggi juga ada. Artinya program Prakerja ini program gotong royong bersama yang harus disukseskan bersama untuk itu kami turut berpartisipasi,” jelasnya, Jumat (3/2/2023).
Amalia menjelaskan mahasiswa UMY yang ingin melatih keterampilan wirausaha dan pemasaran digital dapat menggunakan layanan pelatihannya. “Mahasiswa itu kan punya waktu yang cukup sebenarnya untuk melakukan persiapan sebelum terjun ke dunia kerja, harapannya dengan layanan pelatihan kami ini mempersingkat waktu tunggu kerja,” ujarnya.
Layanan pelatihan yang diberikan GeTI Incubator, jelas Amalia, dilakukan secara online. “Jadi kelasnya online dan dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan waktu pesertanya, artinya sangat fleksibel tidak mengganggu kesibukan mahasiswa justru membantu dan memudahkan mereka untuk meningkatkan keterampilannya,” katanya.
Program pembagian voucher pelatihan, lanjut Amalia, akan dilanjutkan. “Harapan kami tidak berhenti di sini, kedepan program ini semoga diperbanyak lagi sehingga pengentasan pengangguran terdidik dapat dilakukan secara gotong royong oleh siapa saja, termasuk pemerintah dan swasta,” terangnya.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengapresiasi kerja sama tersebut. “Tentu ini program yang bagus karena dapat membantu mahasiswa kami mempersiapkan diri dengan baik sebelum terjun ke dunia kerja,” katanya, Jumat siang.
Gunawan berharap agar mahasiswanya dapat mengikuti program tersebut dengan baik dan memaksimalkan keterampilannya. “Kebutuhan dunia kerja sekarang memang terus berkembang dan meningkat, keterampilan ini juga harus ditingkatkan maka saya mendorong mahasiswa mengikutinya,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KAI Segera Operasikan Co-Living Modern di Kawasan Stasiun Gondangdia
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- ASPD Tingkat SD di Kota Jogja Selesai, Tidak Ada Permasalahan dan Aduan
- Peraturan Bupati Telah Diterbitkan, Ini Cara Mendapatkan Kompensasi Ternak Mati di Gunungkidul
- Cara Menghitung Nilai Gabungan SPMB 2025, Jadi Syarat Bisa Lolos SMA Negeri di Jogja
- Warga Girimulyo Kulonprogo Dikagetkan Ular Sanca Kembang Saat ke Kamar Mandi
- Gelar Bimtek, DPAD DIY Dorong Pustakawan Adaptif Terhadap AI
Advertisement