Advertisement

Ahli: Fikih Diversitas Bisa Hindari Fanatisme Aliran

Sunartono
Jum'at, 03 Maret 2023 - 23:37 WIB
Sunartono
Ahli: Fikih Diversitas Bisa Hindari Fanatisme Aliran Seminar internasional yang bertajuk 2nd International Seminar on Regional Tajdid Keluasan Fiqih dengan menghadirkan di UMY, Kamis (2/3/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perbedaan pendapat karena banyaknya keragaman (diversitas) mazhab yang dianut nyaris terjadi di berbagai negara. Oleh karena itu penting untuk memahami fikih diveritas agar tidak memunculkan fanatisme terhadap suatu mazhab.

Materi ini dibahas dalam seminar internasional yang bertajuk 2nd International Seminar on Regional Tajdid Keluasan Fiqih dengan menghadirkan pembicara utama Mufti Negeri Perlis, Malaysia Profesor Dato’ Arif Perkasa, Kamis (2/3/2023). Pertemuan ilmiah ini ini diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang bertindak sebagai tuan rumah.

Advertisement

BACA JUGA : Penjelasan Daerah Garis Keras Soal Agama ala Mahfud Dibantah

Profesor Dato’ Arif Perkasa memaparkan terkait bahaya fanatisme terhadap suatu mazhab. Ia menekankan kepada masyarakat untuk memperluas kerangka pemikiran dalam ilmu fikih. Karena banyak yang masih beranggapan bahwa mazhab fikih hanya ada empat.

“Mazhab fikih itu ada banyak, namun yang terkenal dan banyak pengikutnya memang hanya empat. Ini disebabkan adanya kekurangan dalam periwayatan yang tidak sempurna dalam mazhab-mazhab lain,” katanya dalam rilis yang dikirim Humas UMY.

Ia berpendapat fanatik bukanlah seseorang yang hanya mengikuti satu mazhab. Akan tetapi ketidakmauan seseorang untuk menerima pandangan mazhab lain sekalipun pandangan mazhab yang dianutnya terhadap isu tertentu sudah tidak tepat. “Maka, keluasan terhadap ilmu fikih [fikih diversitas] menjadi penting bagi umat,” katanya.

BACA JUGA : Wujudkan Toleransi di DIY, Tokoh Lintas Agama Hadiri Dialog

Ia mengatakan untuk bisa memahami hukum dari suatu amal perbuatan, memerlukan dalil yang sudah dikaji oleh ahli fikih. “Karena saya rasa semua umat sudah tahu sumber dalil namun belum dapat memahami sepenuhnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement