Advertisement

Promo November

Hibah 3 Bus Listrik di UGM untuk Tekan Emisi Karbon di Kampus

Catur Dwi Janati
Rabu, 08 Mei 2024 - 18:47 WIB
Sunartono
Hibah 3 Bus Listrik di UGM untuk Tekan Emisi Karbon di Kampus Suasana penyerahan hibah bus listrik dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ke UGM pada Rabu (8/5/2024). - Istimewa/UGM.  

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menambah unit bus listriknya usai mendapat hibah Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bertambahnya tiga unit bus listrik ini kian mendukung penurunan emisi karbon di kampus. 

Rektor UGM, Profeso  Ova Emilia menilai hibah tiga bus listrik senilai Rp 4,1 miliar yang diberikan oleh Kementerian Investasi/BKPM ini sangat bermanfaat bagi UGM. Khususnya bermanfaat bagi kampus untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon dengan mengadopsi kendaraan ramah lingkungan.

Advertisement

"Pemberian hibah bus listrik ini saya kira  untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan UGM sebagai kampus hijau," kata Ova di halaman Balairung, Gedung Pusat UGM, Rabu (8/5/2024).

BACA JUGA : Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi

Hibah ini menambah jumlah unit bus listrik yang ada di UGM. Sebelumnya UGM telah memiliki dua bus listrik yang sudah beroperasi sejak April 2022 lalu. Dengan kemampuan menampung 14 orang duduk dan 10 orang berdiri tiap busnya, Ova mengakui dua bus listrik yang ada dirasa masih sangat kurang. Sehingga tambahan tiga unit bus ini sangat membantu UGM dalam memfasilitasi layanan transportasi bagi civitas akademika di UGM.

"Bus ini sangat bermanfaat dalam mendukung mobilitas sivitas akademika di lingkungan kampus UGM dan sebagai wujud dukungan kampus dalam isu transisi energi dan mitigasi perubahan iklim global," katanya.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal, Riyatno menambahkan hibah bus listrik kepada UGM sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Riyanto melanjutkan jika pemerintah secara konsisten mendorong ekonomi hijau dan rendah karbon sebagai salah satu strategi dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia.

"Salah satu target dalam roadmap sektor energi adalah mencapai Nol Emisi Karbon 2060 dengan penggunaan kendaraan listrik baik untuk kegiatan komersial maupun kendaraan pribadi," ucapnya.

Di sisi lain Riyanto menyebutkan cadangan persediaan nikel Indonesia yang setara dengan 23 persen cadangan di dunia sangat mendukung pengembangan ekosistem industri baterai listrik di Indonesia. 

"Pemerintah menaruh perhatian terhadap konsumen yaitu dengan memberikan insentif berupa subsidi pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta, pengurangan PPN atas pembelian mobil dan bus listrik, dan pengurangan bea balik nama kendaraan bermotor untuk motor dan mobil listrik hingga 90 persen," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement