Hibah 3 Bus Listrik di UGM untuk Tekan Emisi Karbon di Kampus
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menambah unit bus listriknya usai mendapat hibah Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bertambahnya tiga unit bus listrik ini kian mendukung penurunan emisi karbon di kampus.
Rektor UGM, Profeso Ova Emilia menilai hibah tiga bus listrik senilai Rp 4,1 miliar yang diberikan oleh Kementerian Investasi/BKPM ini sangat bermanfaat bagi UGM. Khususnya bermanfaat bagi kampus untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon dengan mengadopsi kendaraan ramah lingkungan.
Advertisement
"Pemberian hibah bus listrik ini saya kira untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan UGM sebagai kampus hijau," kata Ova di halaman Balairung, Gedung Pusat UGM, Rabu (8/5/2024).
BACA JUGA : Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
Hibah ini menambah jumlah unit bus listrik yang ada di UGM. Sebelumnya UGM telah memiliki dua bus listrik yang sudah beroperasi sejak April 2022 lalu. Dengan kemampuan menampung 14 orang duduk dan 10 orang berdiri tiap busnya, Ova mengakui dua bus listrik yang ada dirasa masih sangat kurang. Sehingga tambahan tiga unit bus ini sangat membantu UGM dalam memfasilitasi layanan transportasi bagi civitas akademika di UGM.
"Bus ini sangat bermanfaat dalam mendukung mobilitas sivitas akademika di lingkungan kampus UGM dan sebagai wujud dukungan kampus dalam isu transisi energi dan mitigasi perubahan iklim global," katanya.
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal, Riyatno menambahkan hibah bus listrik kepada UGM sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Riyanto melanjutkan jika pemerintah secara konsisten mendorong ekonomi hijau dan rendah karbon sebagai salah satu strategi dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia.
"Salah satu target dalam roadmap sektor energi adalah mencapai Nol Emisi Karbon 2060 dengan penggunaan kendaraan listrik baik untuk kegiatan komersial maupun kendaraan pribadi," ucapnya.
Di sisi lain Riyanto menyebutkan cadangan persediaan nikel Indonesia yang setara dengan 23 persen cadangan di dunia sangat mendukung pengembangan ekosistem industri baterai listrik di Indonesia.
"Pemerintah menaruh perhatian terhadap konsumen yaitu dengan memberikan insentif berupa subsidi pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta, pengurangan PPN atas pembelian mobil dan bus listrik, dan pengurangan bea balik nama kendaraan bermotor untuk motor dan mobil listrik hingga 90 persen," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 21 November 2024
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
Advertisement
Advertisement