Belajar Jurnalistik, 60 Mahasiswa FISIP UAJY Kunjungi Harian Jogja
Advertisement
JOGJA—Puluhan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengikuti kegiatan sharing tentang kejurnalistikan di Ghra Harian Jogja, Selasa (14/5/2024).
Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UAJY Diyah Wulandari mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh 60 mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Penulisan Naskah Jurnalistik baik kelas reguler 40 mahasiswa maupun kelas internasional 20 mahasiswa.
Advertisement
"Prinsipnya (dengan kegiatan tersebut) mahasiswa diharapkan mengetahui secara konkret terkait dunia jurnalistik khususnya media lokal di Jogja," ungkap Wulan di sela kegiatan.
BACA JUGA: Tawuran Antar Pelajar Kembali Pecah di Jogja, Ini Respons Disdikpora DIY
Meskipun tidak semua mahasiswa tertarik menggeluti bidang jurnalistik atau menjadi wartawan, lanjut Wulan, namun kunjungan tersebut dapat menambah wawasan bagi para mahasiswa tentang kerja-kerja jurnalistik. "Kami ingin mencetak mahasiswa yang tidak hanya pintar menulis berita tetapi juga mampu berinovasi," katanya.
Diakui Wulan, pada awalnya para mahasiswa skeptis (terjun) ke dunia jurnalistik karena banyak berita terkait PHK perusahaan media dan narasi yang menyampaikan tentang senjakala media. Setelah mendapatkan penjelasan langsung dari Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono, lanjut Wulan, para mahasiswa mendapatkan pemahaman bagaimana media, khususnya media cetak, masih bisa eksis sampai saat ini.
"Ternyata media cetak mampu eksis sampai saat ini karena melakukan inovasi. Ketika poin ini disampaikan maka mahasiswa terbuka wawasannya bahwa media cetak tidak akan mati. Media tidak akan mati kalau melakukan inovasi," jelas Wulan.
Dijelaskan mantan Jurnalis Bisnis Indonesia itu, tantangan media saat ini cukup besar sehingga dibutuhkan inovasi-inovasi produk media. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat terkait informasi banyak dilakukan melalui platform media digital. Generasi Z misalnya, kata Wulan, lebih banyak mendapatkan informasi dari konten-konten media digital lainnya seperti TikTok dan Instagram.
"Ini tentu menjadi tantangan bagi media mainstream seperti Harian Jogja untuk terus melakukan inovasi produk. Konten-konten pemberitaan yang disajikan secara menarik ini harus dilakukan untuk menambah minat generasi Z," ungkapnya.
Beruntung, lanjut Wulan, Harian Jogja sudah melakukan inovasi dan pengembangan media dengan menghadirkan berbagai kanal pemberitaan mulai TikTok, Instagram, YouTube, Twitter dan platform lainnya. Konten-kontennya harus menarik dan kekinian agar dapat sampai ke kalangan generasi Z.
"Tinggal bagaimana meningkatkan algoritma konten-konten tersebut agar pesan dan informasi yang disampaikan sampai ke generasi Z. Jangan sampai mereka mendapatkan informasi yang tidak bertanggungjawab dan tidak sesuai dengan kaedah jurnalistik," ujarnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement