Advertisement

Perguruan Tinggi Islam Diminta Sensitif Terhadap Isu Lingkungan hingga Kesetaraan Gender

Sunartono
Rabu, 08 Maret 2023 - 13:27 WIB
Sunartono
Perguruan Tinggi Islam Diminta Sensitif Terhadap Isu Lingkungan hingga Kesetaraan Gender Sekretaris Umum BKSPTIS Profesor Fathul Wahid. - Youtube.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKSPTIS) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XIII di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Rabu (8/3/2023) hingga Kamis (9/3/2023). Para pimpinan perguruan tinggi Islam swasta (PTIS) membahas berbagai persoalan termasuk upaya meningkatkan sensitivitas terhadap isu global termasuk lingkungan dan kesetaraan gender.

Sekretaris Umum BKSPTIS Profesor Fathul Wahid menyatakan PTIS diharapkan semakin meningkatkan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional dengan beragam bentuk. Salah satunya dengan mendidik anak bangsa memiliki daya saing dan menghasilkan karya akademik relevan untuk menyelesaikan masalah dan memajukan kesejahteraan.

Advertisement

BACA JUGA : 10 Kampus di Jogja Turun Tangan Atasi Kemiskinan

Kehadiran PTIS diharapkan semakin terasa dampaknya dan tidak terjebak dalam pola pikir ke dalam tetapi semakin memainkan peran kontributifnya. Termasuk, PTIS harus sensitif terhadap berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat dan merespons memberikan solusi melalui keilmuan.

“PTIS juga diharapkan mengasah sensitivitasnya terhadap isu-isu kemanusiaan global, termasuk kelestarian lingkungan, keamanan energi, perdamaian dan resolusi konflik, kesetaraan gender, dan pemerataan kesejahteraan,” kata Fathul dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).

Forum musyawarah nasional itu diharapkan menjadi tempat membangun jejaring untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Isu lain yang diangkat dalam pertemuan itu adalah merespons fakta yang menunjukkan bahwa hingga tahun 2023 terdapat lebih dari 4.555 perguruan tinggi di Indonesia, dengan sekitar 75% di antaranya adalah perguruan tinggi swasta. Ribuan perguruan tinggi tersebut melayani lebih dari 9 juta mahasiswa.

“Munas XIII menjadi wadah yang tepat dalam menyediakan forum tukar gagasan dan sinergi antar pimpinan perguruan tinggi Islam swasta. Sinergi antaranggota BKSPTIS diharapkan dapat terus menguatkan kontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memajukan Indonesia dan merawat jagat,” katanya.

BACA JUGA : Biaya Kuliah di Jogja Terlalu Tinggi? Ini Kata Perguruan

Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing negara melalui laju inovasi, hilirisasi riset, dan pembangunan SDM. Peran lain yang tidak kalah penting adalah penanaman nilai dan pembentukan karakter bagi para mahasiswa yang kelak meneruskan cita-cita memajukan Indonesia.

Pembicara yang hadir memberikan paparan di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Profesor Mahfud MD , Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Suwarsono Muhammad, dan sejumlah pimpinan perguruan tinggi Islam swasta.

Pimpinan organisasi massa Islam juga turut diundang menyampaikan gagasan, seperti KH. Abu Yazid Al-Busthami selaku Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Profesor Bambang Setiaji selaku Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup

News
| Jum'at, 26 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement