Advertisement

PW IPM DIY Gelar Sekolah Ekologi 2023, Angkat Ecomitologi sebagai Sarana Mitigasi Bencana

Media Digital
Selasa, 23 Mei 2023 - 10:00 WIB
Abdul Hamied Razak
PW IPM DIY Gelar Sekolah Ekologi 2023, Angkat Ecomitologi sebagai Sarana Mitigasi Bencana IPM DIY bekerja sama dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia, Prudence Foundation dan Dinas Pemuda dan Olahraga DIY mengangkat topik tersebut dalam kegiatan diskusi kaum muda bertajuk Ecomitologi: Mitos sebagai Sarana Mitigasi Bencana pada Minggu (21/5 - 2023).

Advertisement

JOGJA—Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PW IPM DIY) bekerja sama dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia, Prudence Foundation dan Dinas Pemuda dan Olahraga DIY mengangkat topik tersebut dalam kegiatan diskusi kaum muda bertajuk Ecomitologi: Mitos sebagai Sarana Mitigasi Bencana pada Minggu (21/5/2023).

Ecomitologi, yakni upaya memanfaatkan mitos atau kepercayaan hingga tradisi setempat untuk sarana konservasi ekologi, cukup lekat keberadaannya di tengah masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih kental dengan budaya.

Advertisement

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Sekolah Ekologi IPM DIY 2023 yang dilaksanakan selama dua hari (20-21/05) di Bantul dan Gunungkidul. 

Kegiatan yang bertempat di Sinambi Farm, Wonosari Gunungkidul ini membahas mengenai aksi yang telah dilakukan komunitas Resan dalam menjaga hutan Gunungkidul serta materi kampanye melalui media sosial. Pada materi pertama disampaikan oleh Budi Wibowo dan Ida yang merupakan anggota dari komunitas Resan.

Selain pemberian materi, pada kegiatan ini dilakukan kunjungan ke komunitas resan yang sekaligus melihat kegiatan apa saja yang dilakukan oleh komunitas ini. Nglangse serta kegiatan penanaman pohon merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh komunitas resan pada saat kami kunjungi.

Kegiatan nglangse sendiri merupakan kegiatan menghormati serta mensakralkan pohon sebagai usaha untuk menjaga kelestarian pohon serta mempertahankan sendang atau sumber mata air yang ada di bawahnya. Peserta melihat prosesi kegiatan nglangse, serta ikut menanam pohon di area tersebut.

Selain materi dan kunjungan komunitas resan, juga diberikan materi kampanye lingkungan bersama Muhammad Yasir abdad yang merupakan influencer media sosial serta salahsatu anggota PW IPM DIY. Pada materi kampanye lingkungan ini diberikan materi berupa strategi kampanye di media sosial dalam menyampaikan ajakan-ajakan untuk merawat lingkungan, yang nantinya dijadikan bahan untuk rencana tindak lanjut dari para peserta yang mengikuti kegiatan ini.

"Seperti yg kita tahu, dalam Surah Al-Baqarah ayat 30, di situ Gusti Allah 'pasang badan' di hadapan para setan tentang pemberian tugas manusia untuk menjadi khalifah fil ard. Maka Sekolah Ekologi ini hadir sebagai upaya kita memantaskan diri atas tanggungjawab dan kepercayaan Allah SWT agar bisa menjadi prajurit-prajurit yg siap dan mampu untuk menjaga bumi ciptaan-Nya," demikian disampaikan Ketua Umum PW IPM DIY, Racha Julian Chairurrizal, melalui rilisnya, Selasa (23/5/2023).

Hal yang senada juga disebutkan oleh Ahmad selaku Ketua Panitia Sekolah Ekologi IPM DIY 2023. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pelajar, khususnya pelajar Muhammadiyah, supaya mampu menjaga lingkungan dari kerusakan. Menjaga lingkungan juga termasuk tindakan preventif dalam menanggulangi bencana, karena rusaknya lingkungan akan berdampak terjadinya bencana di kemudian hari.

"Pendekatan yang kami gunakan adalah pendekatan kultural. Sebagaimana yang dilakukan Komunitas Resan yang merawat hutan dan sumber mata air dengan ritual kebudayaan lokal Gunungkidul sebagai pendekatannya," tambah Ahmad.

Dalam kegiatan ini, turut hadir pula Ratna Galih Puspita sebagai Safe School Project Officer Plan Internasional Indonsia beliau berpesan . "Kenapa pelajar atau kaum muda yang menjadi target kegiatan ini, Karena kaum muda ini punya peran penting dalam memberikan pengaruh dan perubahan, menjadi agent of change dalam menjaga lingkungan. Semoga semangat dan energinya bisa dibawa ke tempat masing-masing nantinya."

Selain kegiatan ecomitologi ini, serangkaian sekolah ekologi ini juga diberikan materi yang mengangkat organisasi muhammadiyah dalam menanggapi isu-isu lingkungan. LDK PWM DIY serta LRB Muhammadiyah menjadi pemateri dalam kegiatan ini.

Ananto Isworo, S.Ag yang merupakan ketua LDK PWM DIY serta founder sedekah sampah memberikan materi berupa peran muhammadiyah dalam konservasi ekologi, materi ini berfokus pada salah satu permasalahan lingkungan di jogjakarta yaitu sampah dan bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan adanya sedekah sampah.

LRB Muhammadiyah juga menyampaikan materi pada kegiatan hari pertama berupa upaya resiliensi bencana yang dilakukan oleh muhammadiyah yang disampaikan oleh Inggit Fandayati, S.S dari anggota LRB PWM DIY. materi ini berfokus pada potensi dan penanggulangan bencana di DIY.

Selain pemberian materi juga dilakukan kegiatan fokus grup discussion dimana peserta berdiskusi mengenai permasalahan di lingkungan masing-masing dan bagaimana solusi yang diberikan, sebagai awal mula analisis pemikiran peserta yang nantinya menjadi bekal dalam pembuatan rencana tindak lanjut. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Persilakan Hasto PDIP Menyangkal Terlibat Kasus Harun Masiku, Penyidik KPK Tetap Siapkan Bukti

News
| Senin, 30 Desember 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Liburan, Berikut Perbandingan Harga Tiket Pesawat Garuda, Super Airjet, dan Citilink

Wisata
| Kamis, 26 Desember 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement