Advertisement

Promo Desember

Luluskan Ratusan Siswa, Sekolah Ini Wajibkan Penguasaan Dasar Bahasa Jawa Krama

Sunartono
Senin, 12 Juni 2023 - 08:57 WIB
Sunartono
Luluskan Ratusan Siswa, Sekolah Ini Wajibkan Penguasaan Dasar Bahasa Jawa Krama Sekolah Islam Ibnu Abbas Yogyakarta pada tahun ajaran 2022/2023 meluluskan sebanyak 899 siswa dan melakukan penutupan Pendidikan atau wisuda secara massal di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Minggu (11/6/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Meski bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Islam, namun sekolah di bawah Yayasan Islam Cahaya Hati Ibnu Abbas berkomitmen untuk menjaga kearifan lokal dan nilai kebangsaan. Sejumlah jenjang Pendidikan sekolah ini mewajibkan lulusan memiliki pemahaman dasar yang cukup terhadap Bahasa Jawa Krama.

Sekolah Islam Ibnu Abbas Yogyakarta pada tahun ajaran 2022/2023 meluluskan sebanyak 899 siswa dan melakukan penutupan Pendidikan atau wisuda secara massal di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Minggu (11/6/2023).

Advertisement

BACA JUGA : Ini Dia 10 SMP di Jogja dengan Nilai ASPD Tertinggi Tahun Ini

“Total tahun ini kami meluluskan 899 siswa yang diwisuda berasal dari jenjang TK, SD, serta SMP. Rinciannya 706 lulus dari TK, kemudian 176 dari jenjang SD dan 26 siswa lulus untuk pendidikan SMP. Jumlah sekolah kami ada 77 untuk seluruh DIY,” kata Ketua Pembina Yayasan Islam Cahaya Hati Ibnu Abbas, Nandar Winoro dalam keterangannya.

Ia mengungkap sekolahnya berusaha membangun ciri khas tersendiri. Di antaranya komitmen penguasaan materi terhadap siswa yang akan lulus. Nandar mencontohkan untuk jenjang TK diupayakan mampu menguasai beberapa tujuan pembelajaran. Terdiri atas bisa membaca dan menulis, berhitung, membaca Alquran, hafal 30 juz, penguasaan dasar komputer hingga berenang. Tak hanya itu, ada kewajiban bagi siswa untuk menguasai minimal dasar Bahasa Jawa Krama.

“Jadi siswa didampingi ketika belajar Bahasa Jawa, targetnya saat lulus mereka bisa minimal dasar Bahasa Jawa Krama, ini diterapkan melalui pembiasaan,” katanya.

Nandar menyadari khusus untuk jenjang TK tersebut memang diarahkan pada konsep pengenalan. Karena sebenarnya jenjang ini belum diwajibkan membaca dan menulis, akan tetapi karena tuntutan materi pembelajaran di era saat ini sehingga banyak siswa yang mampu mengikuti.

“Seperti penguasaan komputer mereka rata-rata sudah terbiasa karena eranya teknologi. Untuk membaca dan menulis itu sebagai persiapan menuju SD,” katanya.

BACA JUGA : Siswa dari SMP Negeri di Jogja Ini Raih Nilai ASPD Tertinggi 

Terkait Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) untuk jenjang SD dan SMP, lanjut Nandar, masih dibutuhkan sekolah sebagai salah satu media motivasi bagi siswa untuk belajar. Meski sebenarnya hasil dari ASPD tidak sepenuhnya menjadi syarat kelulusan maupun kenaikan kelas.

“Kalau kami pilih tengah-tengah [mengomentari ASPD] di satu sisi ada positifnya juga untuk memotivasi, tetapi di sisi lain kadang menjadi beban tersendiri bagi siswa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

UNY Mengukuhkan Lima Guru Besar

UNY Mengukuhkan Lima Guru Besar

Pendidikan | 5 days ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK

News
| Kamis, 12 Desember 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement