Advertisement
Siswa dan Mahasiswa Banyak yang Menyontek, Anggota DPR: Perlu Penguatan Pendidikan Karakter

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Untuk mengatasi persoalan tingginya angka menyontek di Indonesia saat ini, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memandang diperlukan penguatan pendidikan karakter terhadap seluruh siswa di Tanah Air.
"Kepada pemangku kepentingan pendidikan, baik guru hingga pemerintah, tentu harus memperkuat pendidikan karakter secara menyeluruh, tidak hanya melalui kurikulum formal, tetapi juga melalui keteladanan, iklim sekolah yang sehat, serta sistem evaluasi yang tidak melulu berbasis nilai ujian," kata Hetifah dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Advertisement
Ia pun menilai fenomena tingginya angka menyontek itu menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia masih terlalu menitikberatkan keberhasilan siswa pada capaian akademik semata. Sementara nilai kejujuran dan tanggung jawab, menurut dia, hal itu belum sepenuhnya tertanam kuat dalam diri siswa maupun mahasiswa.
BACA JUGA: Dinilai Lebih Menguntungkan, Warga Purwosari Gunungkidul Getol Menanam Bawang Merah
"Hal ini harus menjadi bahan evaluasi, bukan hanya pemangku kepentingan bidang pendidikan, tetapi bagi kita semua terhadap sistem pendidikan nasional, terutama dalam aspek pembentukan karakter, integritas, dan etika peserta didik," ucap Hetifah.
Hetifah juga mengatakan guru dan dosen perlu menanamkan nilai integritas dalam proses pembelajaran.
Menurutnya, fenomena menyontek menjadi peringatan bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya perlu mencetak generasi cerdas, tetapi juga generasi yang jujur dan bertanggung jawab.
"Keluarga dan masyarakat juga harus berperan. Orang tua harus menanamkan nilai kejujuran sejak dini, serta tidak hanya menuntut anak untuk berprestasi secara akademik, tetapi juga mendukung proses belajar yang sehat dan bermakna," ucap Hetifah.
Sebelumnya, diketahui Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang diluncurkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan beberapa temuan yang menarik berkaitan dengan kondisi integritas pendidikan di Indonesia.
Temuan pertama ialah dalam kejujuran akademik, kasus menyontek masih ditemukan pada 78% sekolah dan 98% kampus.
Dengan kata lain menyontek masih terjadi pada mayoritas sekolah maupun kampus. Sementara untuk kasus plagiarisme, hasil SPI Pendidikan 2025 masih menemukan angka 43% pada kampus dan 6% pada sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rusuh, Presiden Madagaskar Andry Rajoelina Kabur ke Prancis
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- DKP Gunungkidul Salurkan Bantuan Calon Indukan Ikan Kepada 18 Kelompok
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 13 Oktober 2025
- Debut Manis EPA PSIM Jogja, Bawa Pulang Hasil Positif dari Makassar
- Diduga Kehabisan Anggaran, SPPG Jogotirto Berhenti Beroperasi
- Sapi Pedet Kabur Masuk Sumur 7 Meter, Damkar Turun Tangan
Advertisement
Advertisement