Advertisement

Siswa dan Mahasiswa Banyak yang Menyontek, Anggota DPR: Perlu Penguatan Pendidikan Karakter

Newswire
Senin, 28 April 2025 - 18:07 WIB
Maya Herawati
Siswa dan Mahasiswa Banyak yang Menyontek, Anggota DPR: Perlu Penguatan Pendidikan Karakter Foto ilustrasi siswa SMA / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Untuk mengatasi persoalan tingginya angka menyontek di Indonesia saat ini, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memandang diperlukan penguatan pendidikan karakter terhadap seluruh siswa di Tanah Air.

"Kepada pemangku kepentingan pendidikan, baik guru hingga pemerintah, tentu harus memperkuat pendidikan karakter secara menyeluruh, tidak hanya melalui kurikulum formal, tetapi juga melalui keteladanan, iklim sekolah yang sehat, serta sistem evaluasi yang tidak melulu berbasis nilai ujian," kata Hetifah dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin (28/4/2025).

Advertisement

Ia pun menilai fenomena tingginya angka menyontek itu menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia masih terlalu menitikberatkan keberhasilan siswa pada capaian akademik semata. Sementara nilai kejujuran dan tanggung jawab, menurut dia, hal itu belum sepenuhnya tertanam kuat dalam diri siswa maupun mahasiswa.

BACA JUGA: Dinilai Lebih Menguntungkan, Warga Purwosari Gunungkidul Getol Menanam Bawang Merah

"Hal ini harus menjadi bahan evaluasi, bukan hanya pemangku kepentingan bidang pendidikan, tetapi bagi kita semua terhadap sistem pendidikan nasional, terutama dalam aspek pembentukan karakter, integritas, dan etika peserta didik," ucap Hetifah.

Hetifah juga mengatakan guru dan dosen perlu menanamkan nilai integritas dalam proses pembelajaran.

Menurutnya, fenomena menyontek menjadi peringatan bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya perlu mencetak generasi cerdas, tetapi juga generasi yang jujur dan bertanggung jawab.

"Keluarga dan masyarakat juga harus berperan. Orang tua harus menanamkan nilai kejujuran sejak dini, serta tidak hanya menuntut anak untuk berprestasi secara akademik, tetapi juga mendukung proses belajar yang sehat dan bermakna," ucap Hetifah.

Sebelumnya, diketahui Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang diluncurkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan beberapa temuan yang menarik berkaitan dengan kondisi integritas pendidikan di Indonesia.

Temuan pertama ialah dalam kejujuran akademik, kasus menyontek masih ditemukan pada 78% sekolah dan 98% kampus.

Dengan kata lain menyontek masih terjadi pada mayoritas sekolah maupun kampus. Sementara untuk kasus plagiarisme, hasil SPI Pendidikan 2025 masih menemukan angka 43% pada kampus dan 6% pada sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Putusan Lepas Korupsi CPO, Kejagung Periksa Dua Hakim

News
| Senin, 28 April 2025, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement