Advertisement
Hildiktipari Wacanakan Pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri Khusus Kepariwisataan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata (Hildiktipari) membahas terkait pembentukan lembaga akreditasi mandiri yang secara khusus menangani bidang kepariwisataan. Materi ini menjadi salah satu bahasan pertemuan Musyawarah Nasional (Munas) Hildiktipari yang digelar di Sekolan Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Jogja pada Jumat (28/7/2023).
Sekjen II Hildiktipari Damiasih membenarkan terkait wacana organisasi Hildiktipari akan membentuk Lembaga akreditasi mandiri. Hal ini sejalan dengan pelaksanaan akreditasi jurusan untuk pariwisata yang sebenarnya tidak hanya fokus pada BAN PT, namun saat ini banyak akreditasi mandiri seperti halnya bidang Kesehatan memiliki Lembaga Akreditasi Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).
Advertisement
BACA JUGA : Dibuka Hari Ini, Pasar Kangen Jogja Sampai Kapan?
“Karena ini perhimpunan perguruan tinggi yang memiliki prodi pariwisata, kami akan mencoba bagaimana peluang untuk mengelola Lembaga akreditasi ini khusus untuk bidang kepariwisataan,” katanya.
Ia menegaskan ada sejumlah perbedaan terkait pengelolaan jurusan kepariwisataan dibandingkan bidang lain seperti manajemen, ekonomi hingga bisnis. “Ini kami bahas dan sedang kami kuatkan,” katanya.
Meski demikian wacana mendirikan LAM khusus kepariwisataan ini membutuhkan dukungan dari Ditjen Dikti Kemendikbud. “Kami juga menghadirkan Dirjen Kelembagaan Dikti karena ini menyangkut juga dengan rencana tersebut,” ujarnya.
Damiasih mengatakan selain wacana tersebut Munas yang dihadiri 56 perwakilan perguruan tinggi pariwisata mengagendakan pemilihan ketua umum yang baru. Kemudian membahas sejumlah isu penting berkaitan dengan perguruan tinggi pariwisata dalam berbagai perspektif. Di antaranya terkait strategi kampus pariwisata dalam meraih mahasiswa baru.
“Kami sengaja menghadirkan Rektor UII yang juga Ketua Aptisi DIY, karena memang anggota Hildiktipari lebih banyak kampus swasta. Sehingga mengetahui strateginya untuk menjaring mahasiswa baru. Karena memang ada fenomena penurunan,” katanya.
Ia mengatakan saat ini ada fenomena penurunan jumlah mahasiswa perguruan tinggi pariwisata yang tidak hanya terjadi pada PTS namun juga PTN. “Dalam pertemuan ini kami sharing strateginya seperti apa,” katanya.
BACA JUGA : Masa Paceklik Wisatawan, Dispar Bantul Siapkan Sejumlah Event
Ketua Aptisi DIY yang juga Rektor UII Profesor Fathul Wahid menyatakan perguruan tinggi di era saat ini memang harus mampu beradaptasi dengan perkembangan. Setiap perguruan tinggi memiliki kebutuhan yang berbeda dan tergolong unik, bisa jadi suatu sistem cocok diterapkan di salah satu perguruan tinggi namun tidak tepat ketika diterapkan di perguruan tinggi lain.
“Selain itu saat ada dua kecenderungan antara mengarah ke neoliberlisme atay idealism yaitu perguruan tinggi sebagai pemberi layanan riset dan pengajaran atau lembaga yang fokus pada ikhtiar ilmiah Pendidikan tinggi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Selama Mei 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal Bus DAMRI di Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Cek Lokasi Keberangkatannya
- Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Selama Mei 2025
- Cuaca di Jogja Hari Ini Minggu 11 Mei Diprediksi Cerah, Saatnya Jalan-jalan
- Jangan Sampai Kelewatan, Cek Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Selama Mei 2025
Advertisement