Advertisement

5 Gagasan Guru Besar Energi UAD untuk Meminimalkan Ketergantungan Bahan Bakar Fosil di Indonesia

Sunartono
Rabu, 25 Oktober 2023 - 01:17 WIB
Sunartono
5 Gagasan Guru Besar Energi UAD untuk Meminimalkan Ketergantungan Bahan Bakar Fosil di Indonesia Guru Besar Ilmu Energi Terbarukan Profesor Siti Jamilatun. - Istimewa/UAD.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja secara bersamaan mengukuhkan tiga guru besar sekaligus. Rapat senat terbuka digelar di Amphitarium Kampus 4 pada Senin (23/10/2023).

Tiga guru besar UAD yang dikukuhkan itu terdiri atas Guru Besar bidang Teknik Elektro dari Profesor Anton Yudhana, Guru Besar Ilmu Energi Terbarukan Profesor Siti Jamilatun dan Guru Besar bidang Matematika Terapan Profesor Sugiyarto.

Advertisement

Salah satu isu menarik yang kerap menjadi sorotan nasional dan disampaikan ketiga guru besar tersebut adalah terkait energi terbarukan. Di mana pemerintah saat ini sedang berpikir keras untuk mengantisipasi energi dari fosil yang jumlahnya terus menurun.

BACA JUGA : Pengembangan Bahan Bakar Nabati Jadi Upaya Mengurangi Impor BBM

Sebagai guru besar energi, Profesor Siti Jamilatun dalam kesempatan itu memberikan lima gagasan terkait penggunaan bahan bakar energi terbarukan dari biomassa. Langkah ini untuk meminimalisasi penggunaan bahan bakar fosil yang jumlahnya terus menipis. Sekadar untuk diketahui biomassa merupakan satu-satunya sumber karbon yang dapat diperbaharui dan mampu diproses menjadi bahan bakar yang berupa gas, cair dan padat.

Menurut Siti yang juga alumnus UGM ini biomassa bisa menjadi energi alternatif untuk meminimalisasi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang mencapai 40% dari total kebutuhan energi dunia.  “Biomassa merupakan sumber energi terbarukan dan  berkelanjutan yang memiliki potensi yang sangat besar, dengan perkiraan 146.7 juta ton per tahun. Biomassa jumlahnya melimpah, harganya murah,” kata Siti dalam pidatonya sebagaimana dipantau melalui Youtube UAD, Selasa (24/10/2023).

Setelah melakukan berbagai penelitian terkait energi terbarukan yang hasilnya dimuat di berbagai jurnal bereputasi internasional, ia memberikan sejumlah saran terkait pengembangan energi dengan teknologi pirolisis biomassa:

1. Optimasi parameter pirolisis

Para peneliti telah menyelidiki faktor-faktor seperti suhu, tekanan, jenis reaktor, waktu tinggal, dan katalis memengaruhi hasil pirolisis biomassa. Penelitian tambahan diperlukan untuk menemukan kombinasi parameter yang ideal untuk menghasilkan yield bahan bakar yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.

2. Pemanfaatan limbah biomassa

Biomassa yang digunakan dalam pirolisis dapat berasal dari berbagai sumber, seperti mikroalga, kayu, tandan kelapa sawit yang kosong, dan sampah organik rumah tangga. Ide-ide baru dapat mencakup mengeksplorasi bagaimana pirolisis dapat digunakan untuk menghasilkan energi dari limbah yang belum termanfaatkan sepenuhnya, seperti limbah pertanian atau industri.

3. Integrasi dengan teknologi lain

Guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan proses, pirolisis biomassa dapat digabungkan dengan teknologi lain, seperti gasifikasi atau pembangkit listrik tenaga biomassa. Ide baru dapat mencakup pengembangan sistem yang lebih kompleks dan terintegrasi yang memaksimalkan penggunaan biomassa sebagai sumber energi.

4. Pengembangan produk samping

Pirolisis biomassa juga menghasilkan produk samping seperti gas dan biochar. Penelitian tentang pemanfaatan produk samping ini, misalnya dalam industri atau  pertanian, untuk meningkatkan keberlanjutan dan nilai tambah dari proses pirolisis biomassa dapat menjadi ide baru.

5. Pengurangan emisi

Jika dibandingkan dengan pembakaran biomassa konvensional, pirolisis biomassa dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Ide baru dapat mencakup penelitian tentang metode pirolisis yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

BACA JUGA : Musim Liburan, Konsumsi BBM di Sleman Membengkak

Selain Siti, dua guru besar lainnya juga memaparkan gagasan dengan latar ilu masing-masing, di antaranya Profesor Sugiyarto mempresentasikan makalah berjudul Model Optimasi di Era 4.0 Menuju 5.0 dengan Pendekatan Fuzzy Set dan Fuzzy Number. Kemudian Profesor Anton Yudhana menyajikan pidator bertajuk Kolaborasi Tiga Pilar Untuk Meningkatkan Daya Saing Perguruan Tinggi Melalui Inovasi Agri Precision Dan Biomedical Instrumentation.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Muhaimin Tunjuk Pendiri Tokopedia Leontinus Alpha Edison Jadi Deputi Kemenko PM

News
| Senin, 02 Desember 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 05:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement