Guru Besar UGM Ingatkan Sedimenter Bisa Memicu Bencana, Ini Penjelasannya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sedimentologi dan stratigrafi dinilai menjadi aspek yang tidak dapat dilepaskan dalam upaya menghindari bencana. Pasalnya proses sedimenter yang berlebihan dapat memicu sejumlah bencana alam.
Guru Besar Bidang Sedimentologi-Stratigrafi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Profesor Sugeng Sapto Surjono mengatakan pemahaman karakteristik batuan sedimen di kerak bumi menuntut seseorang untuk lebih bijak dalam melakukan eksplorasi. Sedangkan mengenali proses sedimentasi akan mengajari sesorang untuk lebih mawas diri pada setiap potensi bencana yang mungkin terjadi.
Advertisement
BACA JUGA : Peran Hidroinformatika Dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Banjir Bandang
"Terkait dengan eksplorasi sumber daya, saya lebih fokus pada eksplorasi minyak dan gas bumi. Begitu pula pada bidang bencana geologi, juga lebih spesifik pada bencana sedimenter," kata Sugeng dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar di Balai Senat UGM, Selasa (5/12/2023).
Sugeng menuturkan siklus pembentukan batuan sedimen mencakup erosi, transportasi sedimen, pengendapan dan pembatuan yang terus berlangsung hingga sekarang. Ketika proses sedimenter berlangsung secara berlebihan dan bersinggungan dengan kepentingan manusia, maka hal ini akan mengakibatkan adanya bencana.
"Misalnya erosi yang masif, banjir, tanah longsor, banjir lahar dan sebagainya," ungkap Sugeng.
Di sisi lain, proses erosi dan sedimentasi yang tidak terkendali pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) juga dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan waduk secara lebih cepat. "Secara singkat dapat dikatakan bahwa sisi potensi negatif dari proses sedimentasi bagi manusia adalah bencana sedimenter itu sendiri," katanya.
Sugeng mencatat dari 1 Januari - 1 November 2023 telah terjadi 461 bencana tanah longsor, 917 banji dan 24 gelombang pasang serta abrasi yang menimbulkan kerugian finansial cukup besar. Beberapa di antaranya bahkan kerugian jiwa. Proses semacam ini akan terus berjalan sebagai sebuah proses alamiah baik karena kontrol alam maupun pengaruh aktivitas manusia.
BACA JUGA : Ahli Geologi UGM Sebut Lubang di Popohan Kulonprogo Tidak Wajar
Oleh karenanya, Sugeng berpandangan dalam melakukan eksplorasi sumber daya geologi pada batuan sedimen maupun dalam rangka menghindari bencana sedimenter, maka pemahaman terhadap karakteristik dan proses pembentukan batuan sedimen menjadi sebuah keharusan. Peran ahli sedimentologi dan stratigrafi sangat diperlukan untuk mewujudkan kedua tujuan tersebut dapat tercapai secara berkelanjutan.
"Bidang ilmu ini semakin berkembang seiring dengan pemanfaatan ilmu geologi dalam berbagai bidang, baik untuk kegiatan eksplorasi sumber daya geologi maupun mitigasi bencana," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hari Ini Kejagung Kembali Periksa 5 Saksi dalam Kasus Impor Gula di Kemendag
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Ngebut, Kawasaki Z250 Tabrak Motor dan Mobil Parkir, Pengendara Luka-luka
- Kunjungi Pasar Prawirotaman, Mendag Pastikan Harga Minyakita Turun Pekan Ini
- Antisipasi Kecurangan Jelang Nataru, Mendag Budi Santoso Bakal Cek SPBU Seluruh Indonesia
- Gandeng PT Pos, KPU Gunungkidul Mulai Distribusikan 1.355 Boks Logistik Pilkada
- Pemda DIY Gelar Kelana Humas, Branding Sumbu Filosofi Lewat Lensa Kreatif Generasi Muda
Advertisement
Advertisement