Advertisement

Promo November

Kesehatan Mental Masih Jadi Masalah Bagi Pelajar dan Mahasiswa Jogja

Sunartono
Sabtu, 25 Mei 2024 - 19:07 WIB
Sunartono
Kesehatan Mental Masih Jadi Masalah Bagi Pelajar dan Mahasiswa Jogja Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V DIY Profesor Setyabudi Indartono. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kesehatan mental masih menjadi persoalan yang sering melanda pelajar dan mahasiswa Jogja. Terbukti banyak ditemukan kasus bunuh diri, klitih, narkoba yang disebabkan oleh lemahnya kondisi psikologi pelajar dan mahasiswa.

Persoalan kesehatan mental ini disinggung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V DIY Profesor Setyabudi Indartono saat menghadiri pengukuhan tiga guru besar UAD, Sabtu (25/5/2024). Tiga guru besar yang dikukuhkan antara lain Profesor Alif Muarifah bidang ilmu psikologi, Profesor Suyatno bidang ilmu manajemen berbasis sekolah dan Profesor Fithriatus Salihah sebagai guru besar ilmu hukum.

Advertisement

BACA JUGA : Penggunaan Kata-kata Baik Kuatkan Kesehatan Mental Anak

Profesor Setyabudi dalam kesempatan itu memberikan ulasan terkait dengan keilmuan psikologi bahwa di Jogja yang dikenal sebagai kota pendidikan dan kota budaya masih ada sejumlah persoalan mulai seperti klitih hingga bunuh diri.

"Jogja yang terkenal dengan kota pendidikan kota budaya ini sering tercoreng dengan isu klitih isu mental health [kesehatan mental]. Begitu banyak mahasiswa dan siswa kita menunjukkan lemahnya kondisi psikologi mereka sehingga membuat keputusan sesaat yang merugikan mereka. Betapa banyak kasus narkoba, bunuh diri dan seterusnya," kata Setyabudi sebagaimana dikutip Harianjogja.com melalui Youtube.

Oleh karena itu ia mengharapkan kepada Profesor Alif Muarifah sebagai guru besar bidang ilmu psikologi bisa memberikan kontribusi dalam menangani persoalan tersebut. "Saya kira dengan dikukuhkannya Profesor Alif Muarifah menjadi harapan membangkitkan kembali dukungan kepada anak kita agar anak berkembang secara sehat secara mental," ucapnya.

BACA JUGA : Gangguan Kesehatan Mental Kerap Dialami Anak Muda, Kebanyakan Masalah Bermula dari Rumah

Dalam kesempatan itu Alif Muarifah menyampaikan pidato bertajuk Pengasuhan dan Attachment Ibu-Anak: Perjalanan Panjang Membangun Kualitas Kepribadian untuk Menyongsong Generasi Emas. Di awal pidato ia mengungkap saat ini terjadi krisis karakter di kalangan generasi muda dan lemahnya kualitas kepribadian di semua lini.

Berbagai persoalan yang muncul antara lain rendahnya kemampuan menyesuaikan diri, memburuknya kualitas harga diri, pelanggaran disiplin, menuda dalam menyelesaikan tugas di sekolah hingga mengarah ke perilaku menyimpang.

"Bentuk agresivitas seperti tawuran antarpelajar dan tindakan saling menyerang. Perilaku ini muncul karena stimulus yang berasal dari lingkungan," ujarnya.

Ia mengatakan dalam risetnya menemukan adanya keterkaitan peran pengasuhan dan attachment dalam memberikan sumbangan terhadap kepribadian. Konsep itu bisa menjadi salah satu intervensi berbagai gangguan kesehatan mental maupun perilaku menyimpang termasuk agresivitas remaja.

"Pengasuhan ibu dengan anak memiliki peran penting membangun kepribadian sehingga berbagai perilaku yang tidak diharapkan [agresivitas remaja] bisa dikendalikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement