Advertisement
UAD Ikut Serta dalam Pemecahan Rekor MURI pada Festival Eco-Enzyme 2024
Advertisement
JOGJA—Pada Sabtu, 17 Agustus 2024, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta turut berpartisipasi dalam pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada acara Festival Eco-Enzyme 2024.
Acara ini digelar oleh UI Green Metric dan diikuti oleh sebanyak 45 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang terhubung secara nasional melalui platform Zoom.
Advertisement
Sebagai salah satu dari 45 perguruan tinggi yang berpartisipasi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memainkan peran penting dalam keberhasilan acara ini. Sebanyak 100 liter cairan eco-enzyme dituangkan di Kolam Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Wilayah Muhammadiyyah DIY, Bapak/ Ibu dosen Pusat Studi Energi dan Lingkungan (PSEL), serta Pengurus dan Anggota Green Campus Community (GCC).
Proses penuangan eco-enzyme di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dilakukan dengan penuh antusiasme. Semua pihak bersemangat untuk ambil bagian dalam kegiatan yang berdampak positif bagi lingkungan ini.
Kegiatan ini tidak hanya simbolis tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen UAD dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terus memotivasi berbagai pihak untuk menjaga dan melestarikan lingkungan demi masa depan yang lebih baik. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Komnas Suarakan Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan Pembela HAM
Advertisement
Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Jadwal SIM Keliling Malam Minggu di Sleman City Hall
- Tol Jogja-Solo: Sudah Masuk Aplikasi Travoy, Begini Cara Mengecek Tarif Jalan Tol dari Gerbang Tol Klaten dan Polanharjo
- Warga Bambanglipuro Gagalkan Rencana Tawuran 8 ABG di Bantul
- Bau Busuk di TPST Dikendalikan DLH Sleman Agar Tidak Menganggu Lingkungan
- Menekan Kasus Kekerasan, Pemkab Kulonprogo Membentuk Desa Ramah Perempuan dan Anak
Advertisement
Advertisement