Advertisement

Promo November

Begini Makna Sebenarnya 'Tidur Itu Ibadah' saat Puasa Ramadan

Tri Indah Lestari (ST22)
Jum'at, 07 April 2023 - 18:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Begini Makna Sebenarnya 'Tidur Itu Ibadah' saat Puasa Ramadan Ilustrasi tidur saat puasa. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Salah satu ungkapan yang begitu populer saat Ramadan tiba ialah 'tidur itu ibadah'.

Hal tersebut didasarkan dari HR Baihaqi yang menyatakan, “Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR Baihaqi)

Advertisement

Benarkah semua umat muslim yang tidur saat berpuasa akan dinilai sebagai ibadah? Bagaimana jika seseorang tidur seharian selama berpuasa, masihkah terhitung sebagai ibadah?

Sebelum beranjak lebih jauh HR Baihaqi tersebut disepakati banyak ulama sebagai hadits yang dhaif (lemah) bahkan sudah masuk ke derajat hadits maudhu’ (palsu). Seperti yang disampaikan Al-Imam Al-Baihaqi, menyebutkan bahwa ungkapan tersebut bukanlah hadits nabawi. Sebab dalam jalur periwayatan hadits itu terdapat perawi bernama Sulaiman bin Amr An-Nakha'i yang memiliki kedudukan sebagai pemalsu hadits.

Menimbang dari penjelasan Imam Ghazali, salah satu adab dalam menjalankan puasa ialah tidak memperbanyak tidur pada saat siang hari.

Baca juga: Viral Soimah Mengaku Diperlakukan Tak Mengenakkan oleh Petugas Pajak

“Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, hal. 246)

Merasakan lapar dan haus ialah suatu kemuliaan saat berpuasa dan meskipun tidur seharian tidak membatalkan puasa syerta tetap mendapatkan pahala karena puasanya. Namun ia tetap harus mengqadha’ salat yang terlewat karena tidur.

Melansir dari laman resmi NU Online, M. Ali Zainal Abidin pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah Jember pun menyimpulkan bahwa tidur saat puasa benar bernilai ibadah jika memenuhi dua kriteria. Pertama, tidak dimaksudkan untuk bermalas-malasan, tapi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah. Kedua, tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.

Oleh karenanya, tidur itu ibadah saat puasa ketika tujuannya untuk menghindari hal buruk atau demi kelangsungan puasanya, misal jika ia tidak tidur berpotensi menimbulkan keributan, atau ghibah selagi berpuasa. Maka tidur bagi seseorang tersebut lebih baik dan terhitung ibadah.

Contoh lain ketika seseorang merasakan sakit pada tubuhnya dan merasa lebih baik jika tidur sekaligus demi menjaga puasa, maka tidur terhitung sebagai ibadah saat puasa.

Selain dari itu sebaiknya, puasa dihabiskan dengan melakukan hal bermanfaat seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, sedekah, aktivitas yang disunahkan lainnya, bekerja ataupun melakukan aktivitas seperti biasanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement