Advertisement

Belum Merata, Persebaran Dokter 70 Persen Masih di Pulau Jawa

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 16 Februari 2024 - 21:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Belum Merata, Persebaran Dokter 70 Persen Masih di Pulau Jawa Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hingga 2022 Indonesia baru memiliki sekitar 176,1 ribu dokter. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. Hanya saja, sebaran dokter di setiap wilayah di Indonesia masih belum merata.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Nano Prawoto mengatakan 70% dokter terpusat di pulau Jawa, sedangkan 30% sisanya berada di luar pulau Jawa.

Advertisement

BACA JUGA: Dinkes Bantul Catat Ada 88 Orang Mendapatkan Layanan Kesehatan saat Hari Pencoblosan

Menurutnya merujuk pada standar ideal World Health Organization (WHO), seorang dokter setidaknya melayani 1.000 penduduk. Jika penduduk Indonesia 270 juta jiwa, maka minimal harus ada 270 ribu dokter di seluruh tanah air. Dia menambahkan dari 176,1 ribu dokter di Indonesia, keberadaannya tidak tersebar merata di berbagai daerah. sehingga mendorong terjadi ketimpangan pelayanan kesehatan antara kota dan daerah.

“Ini menjadi tantangan kita semua. Maka dari itu, harapan pimpinan universitas kepada para dokter baru, kembalilah ke daerah kalian masing-masing. Yang punya alamat di Jawa, bisa mengabdi di luar Jawa. Ini adalah sebuah niat baik, masih ada beberapa puskesmas di daerah belum ada dokternya,” katanya melalui rilis Jumat (16/2/2024)

BACA JUGA: Diduga Kelelahan Persiapkan Coblosan, Anggota KPPS di Jaksel Meninggal Dunia

Dia berpesan agar dokter lulusan baru senantiasa menghindari mal praktik. Meskipun mengalami penurunan dari tahun ke tahun, tetapi mal praktik masih saja terjadi. Nano juga mengingatkan untuk tidak mudah tergiur sehingga melakukan hal-hal yang tidak etis yang akan mencederai profesi kedokteran.

“Termasuk juga gratifikasi antara oknum dokter dengan pihak perusahaan farmasi, jangan sampai tergiur," imbuhnya. 

Menurutnya dalam sumpah dokter sudah dengan jelas bahwa dokter harus menjunjung tinggi martabat manusia, sehingga dia berharap dokter di Indonesia dapat berkontribusi untuk peningkatan kesehatan warga negara lainnya. 

"Sehingga permasalahan yang ada di Indonesia [mal praktik], mari kita [para dokter] ikut andil dalam memecahkan masalah itu. Sehingga tujuan dari terselenggaranya [keberadaan] Kementerian Kesehatan untuk mencapai kesehatan penduduk yang prima harusnya dapat kita capai,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat

News
| Selasa, 01 Juli 2025, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement