Advertisement
Tim Pengabdi UPNVY Mendampingi Kelompok Petani Kopi Tawangmangu
Advertisement
JOGJA—Sebagai wujud sumbangsih sekaligus bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, Tim dosen dari UPN Veteran Yogyakarta melakukan pengabdian masyarakat kepada Kelompok Petani Kopi PROHUTANI di Kalisoro, Tawangmangu, Jawa Tengah.
Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas mitra dalam pengelolaan usaha, peningkatan pengetahuan dalam pengolahan kopi. Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi terbatasnya kemampuan mitra dalam pengelolaan organisasi yang menjadi perkumpulan usaha mereka.
Advertisement
Para petani ini tergabung dalam kelompok tani dimana masing-masing petani memiliki lahan untuk budi daya kopi. Selain itu para petani ini juga masih lemah dalam pengelolaan keuangan terutama pencatatan keuangan usaha.
Masalah lain yang dihadapi juga berkaitan dengan pemasaran produk yang dihasilkan baik offline maupun online.
Untuk itu dalam program pengabdian masyarakat ini tim pengabdi memberikan pelatihan mengenai pembukuan catatan keuangan sederhana, pelatihan pemasaran melalui media sosial, serta pelatihan pengeloaan usaha secara keseluruhan termasuk pengelolaan SDM dan administrasi.
Yang tak kalah penting adalah edukasi tentang kopi, dari pengenalan jenis kopi, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, serta pengolahan kopi menjadi produk akhir berupa kopi bubuk maupun kopi siap minum.
BACA JUGA: Pembangunan Tol Jogja-Solo di Sleman Terganjal Molornya Pembebasan Lahan
Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan ini diharapkan dapat membangkitkan minat dan motivasi anggota kelompok tani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga lebih mumpuni dalam mengembangkan profesinya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan diri dan masyarakat.
Adapun tim pengabdi terdiri dari Dr. Ida Susi Dewanti, M.Si, Dr. Hendro Widjanarko, SE, MM, Dr. Susanta, M.Si, Dr. Humam Santosa Utomo, M.AB, Suratna, M.AB
Pelatihan yang diberikan terdiri dari dua kegiatan, yaitu pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kognitif berupa pengetahuan di bidang pemasaran, keuangan, SDM, dan administrasi.
Pelatihan diawali dengan pengenalan tentang pembukuan sederhana yang biasanya dibutuhkan dalam pengeloaan usaha. Pembukuan berupa neraca, laporan rugi laba atau laporan arus kas. Untuk itu dikenalkan aplikasi keuangan sederhana yang dapat didonlot melalui playstore. Bagi para petani handphone selama ini lebih banyak dipakai untuk aktivitas mengirim pesan dan menonton video.
Pemanfaatan lain yang dapat mendukung usaha belum terbiasa digunakan. Pelatihan selanjutnya berkaitan dengan pemasaran dimulai dari pengenalan tentang pemasaran, pengenalan segmen pasar, target pasar, posisi pasar.
Pengenalan tentang merek dan bagaimana membangun merek yang kuat. Selain itu juga diberikan pelatihan tentang pemasaran melalui media sosial yang merupakan bagian dari pemasaran yang dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Pelatihan yang kedua adalah edukasi tentang kopi. Pada pelatihan ini tidak hanya berhenti pada tataran kognitif tetapi juga pendampingan praktek dalam memilih dan mengenali biji kopi yang baik.
Menyangrai kopi yang benar dengan tingkat kematangan yang pas, serta menggiling kopi yang benar untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Di sesi terakhir para petani ini diajari menyeduh dan menyajikan kopi yang benar.
“Meskipun mereka bukan pemula di bidang ini namun ternyata masih banyak dari para petani ini yang belum memiliki pengetahuan yang semestinya mereka butuhkan agar dapat menjadi petani sekaligus produsen kopi berkualitas,” ujar Ida Susi Dewanti salah satu anggota tim pengabdian seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (30/7/2024).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Mei sampai November 2024. Secara keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi sosialisasi, pelatihan, pendampingan, pembuatan video profil, konten media sosial, serta pelatihan pemasaran online. Output yang diharapkan dari program pengabdian ini adalah produk kopi yang berkualitas serta perbaikan dalam proses pengelolaan usaha dan pengolahan kopi.
Sedangkan outcome yang diharapkan berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui tambahan pendapatan yang dihasilkan dari program pemberdayaan masyarakat ini. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement