Advertisement

Comicos 2024, Penguatan Peran Akademisi untuk Penguatan SDG's Pembangunan Berkelanjutan

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 13 September 2024 - 23:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Comicos 2024, Penguatan Peran Akademisi untuk Penguatan SDG's Pembangunan Berkelanjutan Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs BAPPENAS RI, Yanur Nugroho, dalam Conference on Media, Communications, and Sociology (COMICOS) 2024 di FISIP Atma Jaya Yogyakarta, Kamis (12/9 - 2024). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Akademisi berkontribusi dalam mendukung SDG’s Indonesia melalui riset penelitian dan pengabdian. Akademisi diharapkan tidak hanya memenuhi tugasnya saja, melainkan berpikir untuk keberlanjutan penelitian dan pengabdiannya pada masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Yanur Nugroho, Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDG’s BAPPENAS RI, dalam Conference on Media, Communications, and Sociology (COMICOS) 2024 di FISIP Atma Jaya Yogyakarta, Kamis (12/9/2024).

Advertisement

Ia menegaskan bahwa saat ini yang terjadi adalah akademisi lebih fokus pada tuntuntan melakukan penelitian, namun belum banyak yang memikirkan soal keberlanjutan dari riset/pengabdian tersebut. Artinya, kegiatan tersebut bisa dilakukan terus menerus dan memang berfokus pada penyelesaian persoalan masyarakat yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Peran UKM & Kreativitas Mahasiswa UAJY, Ikut Berkontribusi Mendulang Prestasi

Yanuar mencontohkan daerah Yogyakarta yang sangat potensial pada isu-isu terkait SDG’s. Akademisi, lanjutnya, bisa menggali isu-isu lokal yang diharapkan dapat menyelesaikan problem di tingkat lokal. Ia mencontohkan kembali, bahwa penelitian di Gunungkidul dengan kekayaan alamnya yaitu pantainya,tidak hanya bisa digali kekayaan alamnya, melainkan dampak dari kehadiran investor pada kehidupan masyarakat ke depannya.

Ia menyatakan kewajiban akademisi melalui Tri Dharma perguruan tinggi merupakan tonggak.membangun pemahaman dasar tentang keberlanjutan, “Kampus punya mandat lewat pendidikannya, agar gagasan keberlanjutan itu makin luas dipahami” ungkap Yanuar.

Perguran Tinggi melalui akademisi, lanjut Yanuar, juga perlu mendampingi pemerintah daerah dalam membuat pertimbangan hingga menyusun kebijakan mengenai pembangunan keberlanjutan. Bahkan untuk mendukung penyelesaian isu SDG’s, Yanuar juga bercerita bahwa semua bentuk beasiswa pemerintah untuk studi lanjut di berbagai jenjang diarahkan untuk penyelesaian isu SDG’s.

“Perlu diketahui bahwa keberhasilan SDG’s di Indonesia sudah di atas 50%. Namun ini masih terus harus ditingkatkan,” katanya.

BACA JUGA: Mengenal Fakultas Teknobiologi UAJY dengan Berbagai Fasilitas Laboratoriumnya

Sementara itu, pembicara lain, Prof. Gregoria Arum Y, Akademisi dari FISIP UAJY menyatakan bahwa keterlibatan akademisi dalam isu pembangunan berkelanjutan dapat difokuskan dalam penelitian soal isu-isu lokal dan marginal. Ia juga menceritakan bahwa akademisi bisa melibatkan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan secara bersama-sama.

Luviana, Pimpinan Redaksi Konde.co, juga mengingatkan peran media untuk terus mengawal isu pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, caranya adalah dengan terus mengangkat isu-isu marginal di Indonesia. Pasalnya, masih banyak media di Indonesia yang lebih fokus pada isu sensasional dan tidak sesuai kepentingan masyarakat. Lebih lagi, katanya, media mainstream di Indonesia saat ini dikuasai oleh pembuat kebijakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Masih Dikerjakan Tanpa Kajian Hukum yang Memadai

News
| Rabu, 18 September 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement