Advertisement
Mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW Jogja Kembangkan Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan

Advertisement
JOGJA—Enam mahasiswa Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) yang tergabung dalam tim Coffuel berhasil menjadi Silver Medalist dalam ajang Bioinformatics and Synthetic Biology Competition (BIOS) 2024.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Synbio.id, komunitas ilmiah pertama di Indonesia yang berfokus pada biologi sintetis dan bioinformatika. Synbio.id berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat serta membangun jaringan antara peneliti, industri, dan pemerintah guna menghadapi tantangan global di bidang kesehatan, lingkungan, dan energi.
Advertisement
Tim Coffuel yang terdiri atas Otniel Jason Wijaya, Naomi Amadea, Athaya Cinta Tsabita, Alvin Gracio Wijaya, Devon Benedict Christopher, dan Dewi Adelyna Villerin Silalahi berhasil memanfaatkan limbah kopi menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Otniel selaku ketua tim mengatakan timnya berhasil memodifikasi Yarrowia lipolytica, jenis khamir atau ragi nonkonvensional secara in silico (metode riset dengan teknologi komputasi), yang menggunakan platform Benchling. Dimana saat ini, penelitian eksperimental dan pengembangan di bidang biologi molekuler sudah melibatkan simulasi komputer (bioinformatics).
“Tim Coffuel berhasil memasukkan beberapa gen penting ke dalam khamir Yarrowia lipolytica sehingga mampu memetabolisme xilosa, jenis gula yang terkandung dalam limbah ampas kopi menjadi lipid atau lemak, kemudian mengasimilasinya untuk diekstrak sebagai microbial fuel dan dimanfaatkan dalam pembuatan biodiesel,” terangnya.
Otniel berharap proyek ini dapat menjadi titik awal perkembangan penelitian bioinformatika dan biologi sintetis, serta menjadi motivasi bagi mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW dalam berinovasi.
Dr. Laurentia Henrieta Permita Sari P., S.Si., selaku Dosen Prodi Biologi sekaligus dosen pembimbing, merasa sangat bangga dan mengapresiasi upaya serta kerja keras yang dilakukan oleh tim Coffuel mulai dari pemilihan ide, penyusunan proposal, hingga berhasil menjadi Silver Medalist BIOS 2024.
“Sejak awal saya melihat antusiasme dan kegigihan mereka untuk mengikuti kompetisi ini. Bioinformatika apalagi biologi sintetik, masih menjadi bidang yang asing bagi sebagian besar mahasiswa. Namun, hal ini tidak menghalangi mereka, malah memacu semangat tim Coffuel untuk menggali ide untuk mencari solusi dari permasalahan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Mita, panggilan akrabnya, menambahkan dengan menjamurnya kedai kopi di Yogyakarta tentu akan menghasilkan limbah ampas kopi yang belum termanfaatkan. Melalui simulasi rekayasa genetika secara in silico dapat diketahui potensi pemanfaatan limbah kopi bagi produksi microbial fuel.
“Bahkan ide awal mereka mendapat apresiasi dari panitia sehingga tim ini mendapatkan potongan harga dari biaya pendaftarannya. Harapannya, akan semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk berkompetisi dan berprestasi agar potensi diri baik dalam bidang akademik maupun profesional makin terasah," katanya.
"Saya juga menyampaikan terima kasih pada fakultas dan universitas atas dukungan yang diberikan kepada tim untuk mengikuti kompetisi BIOS 2024. Semoga pencapaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi melalui penelitian yang berkualitas,” pungkasnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Plengkung Gading Ditutup Total: Kerusakan Lebih Parah dari Perkiraan hingga Mengancam Keselamatan Pengendara
- Tol Jogja-Solo Beroperasi hingga Sleman di Mudik Lebaran 2025: Keluar dari Exit Toll Tamanmartani Dilarang ke Utara
- Ekonomi Lesu, Pemkot Jogja Dorong Pengusaha Lebih Kreatif
- Pemkot Jogja Awasi Pemberian Bonus Hari Raya untuk Mitra Ojol dan Kurir Online
- Pemkab Bantul Beri Syarat Jika PSIM Jogja Jadikan Stadion Sultan Agung sebagai Kandang
Advertisement
Advertisement