Advertisement

Enam Tahun Chinese Corner, UAJY dan Nanjing Xiaozhuang University Perkuat Kerja Sama

Media Digital
Rabu, 14 Mei 2025 - 19:07 WIB
Maya Herawati
Enam Tahun Chinese Corner, UAJY dan Nanjing Xiaozhuang University Perkuat Kerja Sama Rektor Universita Atma Jaya Yogyakarta, Gregorius Sri Nurhartanto sedang memberikan produk seni kaligrafi ke Member of the Standing Committee of CPC and Executive Vice Mayor of Nanjing Municipal People's Government, Huo Huiping di Perpustakaan Pusat UAJY, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (14/5/2025). - Harian Jogja - Andreas Yuda

Advertisement

SLEMAN—Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan Nanjing Xiaozhuang University (NXU) menggelar perayaan Hari Jadi Chinese Corner ke-6 di Perpustakaan Pusat UAJY, Kalurahan Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (14/5/2025). Perayaan bersama ini menjadi upaya memperkuat kerja sama antaruniversitas.

Rektor UAJY, Gregorius Sri Nurhartanto, mengatakan Chinese Corner tersebut menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menggali informasi lebih dalam mengenai negara China. Chinese Corner tersebut juga menjadi pengikat kerja sama.

Advertisement

 “Kami ada MoU dengan Nanjing Xiaozhuang untuk program two plus two. Dua tahun kuliah di Atma Jaya, dua tahun kuliah di Nanjing. Mahasiswa dapat double degree dari Pemerintah Indonesia dan China,” kata Nurhartanto.

Sri menambahkan ada 15 mahasiswa UAJY yang akan mengikuti wisuda di NXU pada Juni 2025. Mereka merupakan mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika serta Teknik Industri. Ke depan, UAJY akan memperluas bidang yang dapat mahasiswa ambil di NXU .

Menurut Nurhartanto, mahasiswa UAJY memiliki antusias tinggi terkait program two plus two. Bahkan, kata dia perguruan tinggi lain di DIY juga mulai mengikuti langkah UAJY. Selain dengan China, UAJY juga bekerja sama dengan perguruan tinggi di Inggris dan Malaysia melalui program yang sama.

“Rata-rata setahun ada belasan mahasiswa ikut program two plus two. Tugas akhir juga ditulis dua bahasa. Setelah kembali ke Atma Jaya, mahasiswa tetap harus ikut Kuliah Kerja Nyata,” katanya.

Member of the Standing Committee of CPC and Executive Vice Mayor of Nanjing Municipal People's Government, Huo Huiping (tengah) dan Rektor Universita Atma Jaya Yogyakarta (dua dari kanan) sedang mememainkan angklung di Perpustakaan Pusat UAJY, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (14/5/2025). - IST

Deputy Director-General of Foreign Affairs Office Nanjing Xiaozhuang, Sun Man, mengatakan Indonesia dan China berdiri bersama serta saling memberi dukungan dalam pembangunan dan dalam pencapaian kerja sama yang saling menguntungkan.

Yogyakarta dan Nanjing memiliki kesamaan dalam kebudayaan di masing-masing negara. Kata Sun Man, Yogyakarta yang berperan sebagai pusat budaya Indonesia memiliki pesona budaya yang unik. Sementara, Nanjing telah diperhitungkan sebagai Kota Literatur Dunia dengan membawa warisan budaya mendalam ribuan tahun.

BACA JUGA: Perpanjangan Kontrak Habis, Tempat Khusus Parkir ABA Diminta Berhenti Beroperasi

“Pada 2019, Chinese Culture Corner didirikan bersama-sama di Nanjing Xiaozhuang University dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan dukungan penuh atas Konsulat Jenderal China di Denpasar dengan konteks hubungan persahabatan antara negara kita masing-masing,” kata Sun Man.

Sebab itu, Chinese Corner memiliki peran vital selama enam tahun terakhir, sebagai jendela yang berperan penting dalam pertukaran budaya antara China dan Indonesia. Sun Man mengungkapkan banyak kegiatan seperti kaligrafi, seni bela diri, seni potong kertas, dan upacara minum teh telah menarik banyak guru dan murid untuk berpartisipasi secara aktif.

 “Kami dengan sungguh-sungguh percaya bahwa Chinese Culture Corner akan menjadi sebuah pohon persahabatan yang abadi antara China dan Indonesia,” katanya.

Mahasiswi UAJY, Vriyas Dewi Pratiwi, mengaku antusiasme mahasiswa UAJY atas kegiatan di Chinese Corner semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perpindahan letak Chinese Corner tersebut.

“Dulu letak Chinese Corner ada di dekat zona KPK dan Bank Indonesia, tapi terus pindah sisi kanan [utara] solanya lebih luas,” kata Dewi.

Dewi menyampaikan ada berbagai workshop yang digelar di Chinese Corner, seperti pembuatan lampion dan kembang gula. Ada juga cukup banyak buku yang dapat diakses mahasiswa untuk mengenal budaya China.

Mahasiwa lain, Josua Waraney William Lantang, mengatakan keberadaan Chinese Corner penting utamanya bagi mahasiswa yang ingin mengikuti pertukaran pelajaran ke China. Mahasiswa bisa memperdalam pengetahuan mereka. (Advetorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Peserta Seleksi PPP Diminta Waspada Modus Penipuan yang Menjanjikan Kelulusan

News
| Rabu, 14 Mei 2025, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya

Wisata
| Senin, 12 Mei 2025, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement