Advertisement

UGM Kembangkan Booster Pakan untuk Tingkatkan Produksi Susu Sapi

Media Digital
Jum'at, 31 Oktober 2025 - 18:47 WIB
Maya Herawati
UGM Kembangkan Booster Pakan untuk Tingkatkan Produksi Susu Sapi Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan formula pakan khusus yang mampu meningkatkan produksi susu sapi perah. Melalui serangkaian riset laboratorium dan uji lapangan, tim peneliti berhasil menghasilkan empat produk inovatif berbasis booster nutrisi. / ist

Advertisement

SLEMAN—Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan formula pakan khusus yang mampu meningkatkan produksi susu sapi perah. Melalui serangkaian riset laboratorium dan uji lapangan, tim peneliti berhasil menghasilkan empat produk inovatif berbasis booster nutrisi.

Kepala Laboratorium Ilmu Ternak Perah dan Industri Persusuan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Yustina Yuni Suranindyah, menjelaskan bahwa penelitian tersebut terbagi dalam dua tahap besar, yakni riset laboratorium dan pengujian lapangan.

Advertisement

“Di laboratorium kami melakukan manipulasi pakan dan perbaikan formulasi ransum, kemudian hasilnya diuji pada ternak sapi dan kambing perah di lapangan,” kata Prof. Yustina, Jumat (31/10/2025).

Produk unggulan yang dikembangkan meliputi konsentrat sapi perah dan pelet undegraded protein (UDP). Kedua produk ini berfungsi meningkatkan ketersediaan protein dan energi yang dibutuhkan ternak selama masa laktasi. Selain itu, laboratorium UGM juga telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) melalui ISO 17025 untuk layanan analisis pangan, khususnya susu dan produk olahannya.

Dosen peneliti Fakultas Peternakan UGM, Prof. Budi Prasetyo Widyobroto, menambahkan bahwa pengembangan pakan tersebut dilakukan dengan pendekatan formulasi presisi yang memperhitungkan kebutuhan dua komponen utama: mikroba rumen sebagai penghasil protein dan energi bagi ternak, serta kebutuhan nutrien yang langsung diserap tubuh sapi.

“Formulasi ini menghasilkan konsentrat dan pelet yang bisa meningkatkan efisiensi pakan sekaligus produksi susu,” ujarnya.

Produk yang dikembangkan terdiri atas empat merek, yaitu SENSASI (Konsentrat Sapi Laktasi), RUPSel (Rumen Undegradable Protein Sel), RUPellet, dan RUPLES (Rumen Undegradable Protein, Lemak, dan Selenium).

Berdasarkan uji lapangan di peternakan sapi perah wilayah Cangkringan, Sleman, penggunaan produk SENSASI terbukti meningkatkan produksi susu dari rata-rata 10–11 liter menjadi 15–17 liter per ekor per hari.

“Produk yang kami buat ditujukan bagi sapi perah berproduktivitas tinggi. Hasilnya akan terlihat signifikan pada skala usaha besar yang memiliki manajemen pakan dan pemeliharaan baik,” tambah Budi.

Rangkaian uji lapangan juga dilakukan di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, serta di peternakan kambing perah di wilayah Pakem, Sleman. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan konsistensi kualitas susu dan efisiensi pakan.

Menurut Budi, inovasi ini memiliki prospek besar dalam mendukung peningkatan produksi susu nasional. Saat ini, produksi susu segar domestik baru sekitar 17% dari kebutuhan nasional, sementara sekitar 85% bahan baku susu bubuk skim masih diimpor.

“Dengan formulasi pakan yang efisien, kita bisa menekan ketergantungan impor bahan baku susu,” ujarnya.

Inovasi tersebut juga dinilai relevan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah. Peningkatan kebutuhan susu dalam program tersebut dapat menjadi peluang bagi industri peternakan untuk memperluas produksi domestik dengan dukungan hasil riset perguruan tinggi. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Semeru Erupsi Lagi, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada

Semeru Erupsi Lagi, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada

News
| Jum'at, 31 Oktober 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak

Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak

Wisata
| Selasa, 21 Oktober 2025, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement