Advertisement
Temukan Konsep Pendidikan Karakter Model PKES, Dosen FAI UMY Dikukuhan Guru Besar
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Profesor Akif Khilmiyah dikukuhkan sebagai guru besar, Sabtu (21/10/2023). Ia berhasil menemukan konsep penilaian untuk pendidikan karakter dengan model PKES (Penilaian Kecerdasan Emosional dan Sosial).
Ia mengatakan dunia pendidikan saat ini, 70% kecerdasan yang dikembangkan hanya intelektual semata. Orangtua hanya bangga dengan rangking, tetapi tidak melihat aspek lain, akibatnya pendidik tidak mampu melakukan pembinaan aspek afektif, kecerdasan emosional, sosial dan spiritual.
Advertisement
BACA JUGA : Paksiji Gelar Seminar dan Launching Buku Pendidikan Karakter Anti Korupsi
“Sebab tidak dilakukan penilaian pada aspek tersebut yang termanifestasikan dalam kecerdasan emosional,” ujar Akif Khilmiyah dalam rilis yang diterbitkan UMY.
Banyak kasus murid yang meraih skor pendidikan agama yang tinggi. Namun, akhlaknya masih tercela, sehingga keadaan tersebut penting untuk menjadi perhatian bersama. Hal itu menjadi keprihatinan sehingga perlu lakukan penelitian dan pengembangan model. Setelah melakukan survei penelitian, ternyata guru membutuhkan instrumen penilaian karakter yang praktis dan komprehensif.
“Karena selama ini karakter hanya dinilai dari aspek psikomotor saja dan karakter itu dianggap sama dengan perilaku atau akhlak, tidak melihat pada aspek kognitif dan afektif,” jelasnya.
Ia kemudian mengembangkan model pendidikan karakter PKES. Penilaian ini dinilai unggul karena terdiri dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Selain itu komprehensif karena berbentuk projective test, rating scale dan cek list dan skala pengukurannya diukur melalui kasus dilema moral, grading skills, dan performance assessment.
BACA JUGA : Ajak Anak-Anak Nonton Film Tegar, Raudi Akmal Ajak Perkuat Pendidikan Karakter
Berdasarkan survei yang sudah dilakukan kepada guru sekolah dasar, model ini sangat membantu kesulitan guru dalam memberikan penilaian secara komprehensif. Model ini juga dapat mendeteksi karakter siswa dan dapat memperbaiki perilaku siswa sejak dini.
Akan tetapi model ini sulit dilakukan karena harus pakai kertas, fotocopy dan lainnya. Oleh karena itu, ia juga mengembangkan aplikasi PKES berbasis android. Sehingga, murid dan guru tidak perlu repot, tinggal log-in saja sudah bisa menilai dan mengetahui hasilnya dan bisa tahu apa yang bisa dilakukan. “Bahkan tidak hanya untuk guru tapi juga bisa digunakan oleh orangtua di dalam mendidik anak,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Kabinet Prabowo Wajib Ikuti Penataran selama 3 Hari di Akmil Magelang
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Gunungkidul, Jumat 18 Oktober 2024
- Cek! Jadwal KA Bandara dari Stasiun Tugu Jogja Tujuan Bandara YIA, Jumat 18 Oktober 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Jumat 18 Oktober 2024, Cek di Sini
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Jumat 18 Oktober 2024, Berangkat dari Kutoarjo Turun di Stasiun Tugu Jogja
- Cek Lokasi dan Jadwal Layanan di SIM Keliling di Sleman, Jumat 18 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement