Advertisement

Promo November

Guru Besar UGM Sarankan Peningkatan Kewaspadaan dan Penanganan Terhadap Kasus Polio

Catur Dwi Janati
Rabu, 17 Januari 2024 - 07:07 WIB
Sunartono
Guru Besar UGM Sarankan Peningkatan Kewaspadaan dan Penanganan Terhadap Kasus Polio Ilustrasi. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Guru Besar Bidang Kesehatan Anak UGM, Profesor Mei Neni Sitaresmi menilai kejadian luar biasa (KLB) polio di Klaten seperti mimpi buruk menjelang pergantian tahun baru. Selain langkah imunisasi massal yang kini masif dilakukan, upaya pencegahan dinilai mutlak diterapkan untuk menangkal terjadinya polio. 

Mei mengungkapkan sebetulnya Indonesia telah mengantongi sertifikasi bebas polio pada tahun 2014. KLB polio saat ini menurut Mei tidak hanya menjadi perhatian Indonesia tetapi juga menjadi masalah dunia. Masyarakat luar Indonesia akan berpikir ulang jika mau ke Indonesia karena penyakit polio yang sangat menular. Penularannya bisa melalui makanan, cairan, mulut, lewat pembuangan air besar yang langsung ke sungai tanpa penampungan.

Advertisement

BACA JUGA : Kasus Polio Klaten Tidak Berdampak di Gunungkidul

"Polio ini penyakit yang disebabkan oleh virus bernama polio. Ada tiga jenis polio yang terkait dengan vaksin ada polio 1, polio 2 dan polio 3. Ia menyerang melalui saluran pencernakan, masuk ke usus akan replikasi, sebagian besar tanpa gejala tetapi menularkan," kata Mei pada Senin (15/1/2024).

Virus polio lanjut Mei bisa masuk ke dalam sistem pencernaan, bisa melalui tangan, makanan, minuman maupun alat makan yang digunakan. Ketika ditemukan satu anak yang terkonfirmasi polio, bisa jadi ada 100 anak di sekitarnya yang tertular tetapi tidak bergejala. Namun meskipun tidak menimbulkan gejala, mereka tetap bisa menularkan virus polio ke anak lainnya.

Apabila polio yang diderita anak menimbulkan gejala, maka anak tersebut akan mengalami gejala seperti demam, nyeri pada sendi, sakit kepala, mual dan muntah. Secara umum penyakit ini banyak menyerang anak di bawah lima tahun. Tetapi polio juga bisa menyerang anak di atas lima tahun jika riwayat imunisasinya tidak lengkap.

"Untuk orang dewasa secara teori bisa terjadi. Namun hal tersebut sangat jarang karena pada orang dewasa daya tahan telah terbentuk untuk melawan virus polio," imbuhnya.

Polio dapat menyebabkan kelumpuhan bersifat permanen. Dalam hal ini, kelumpuhan akibat polio ini tidak bisa diobati dan yang bisa dilakukan ialah menjalani fisioterapi untuk mengurangi efek kelumpuhan guna mencegah badan yang cenderung mengecil.

"Pada beberapa kasus, polio juga bisa mengakibatkan kejang-kejang bahkan meninggal dunia," ungkapnya.

Lantaran tidak bisa diobati, bagi Mei upaya pencegahan menjadi mutlak untuk dilakukan. Beberapa langkah pencegahan mesti dilakukan secara komprehensif. Utamanya melakukan vaksinasi secara lengkap untuk menguatkan daya tahan tubuh anak.

Pemerintah menyikapi KLB polio dengan melakukan outbreak response immunization (ORI) atau pemberian imunisasi polio massal kepada seluruh kelompok rentan. Kegiatan sub pekan imunisasi nasional (Sub PIN) ini akan dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kabupaten Sleman hingga dua putaran.

BACA JUGA : Vaksinasi Polio, Dinas Kesehatan Sleman Optimistis Bisa Mencapai 99%

Imunisasi yang akan diberikan pada Sub PIN lanjut Mei merupakan vaksin yang diproduksi khusus untuk menangani KLB ini, yaitu novel oral polio vaccine type 2 (nOPV2). Vaksin ini diberikan dengan cara diteteskan ke mulut, sangat ringan dan aman.

"Kita menganjurkan masyarakat yang menjadi sasaran Sub PIN untuk mengikuti kegiatan tersebut. Meski begitu, vaksinasi rutin tetap harus dilakukan sesuai jadwal karena vaksinasi Sub PIN ini tidak mengganggu vaksinasi rutin lainnya," tegasnya.

Selain vaksinasi, daya tahan tubuh kata Mei juga dapat ditingkatkan melalui perbaikan status gizi anak. Perilaku hidup bersih dan sehat mutlak harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat guna mencegah penularan virus polio. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diapresiasi Pemerintah Arab Saudi, Ini Poin-Poin yang Diusulkan Menteri Agama soal Haji

News
| Selasa, 26 November 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement