Advertisement

Siswa SMPN 12 Jogja Ciptakan Paving Block dari Sampah Botol

Alfi Annisa Karin
Kamis, 18 Juli 2024 - 09:57 WIB
Sunartono
Siswa SMPN 12 Jogja Ciptakan Paving Block dari Sampah Botol Naura Mutia Azzahra (kiri) dan Elvaretha Prastikaningtyas saat menunjukkan produk paving block dari campuran botol plastik bekas pada gelaran pameran OPSI di Taman Pintar, Rabu (17/7) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, GONDOMANAN—Dua siswi SMPN 12 Jogja berkreasi menciptakan paving block dari sampah botol plastik. Ini merupakan projek penelitian. Turut ditampilkan bersama produk penelitian siswa SMP lainnya pada gelaran pameran olimpiade penelitian siswa Indonesia (OPSI) di Taman Pintar, Rabu (17/7/2024).

Keduanya adalah Naura Mutia Azzahra dan Elvaretha Prastikaningtyas. Naura menjelaskan, paving block tak sepenuhnya terbuat dari sampah botol plastik. Botol plastik yang sudah dicacah menjadi ukuran kecil dicampur dengan bahan semen dan pasir. Ini akan turut mengurangi bahan baku utama paving block yakni pasir dan semen. Naura menyebut ada 3 variasi paving block yang dia ciptakan. Pertama dengan komposisi plastik sebanyak 450 gram, 300 gram, dan 150 gram.

Advertisement

BACA JUGA : Tak Cuma Plastik, Sampah Lautan di Gunungkidul Juga Berasal dari Jaring Nelayan

"Sudah diuji daya serap dan uji daya tekan, menurut standar SNI yang daya serap paling baik adalah yang 150 gram dan 300 gram. Kalau diuji daya tekan lebih ke yang variasi 150 gram," jelas Naura saat ditemui pada gelaran pameran olimpiade penelitian siswa Indonesia (OPSI) di Taman Pintar, Rabu (17/7/2024).

Inovasi produk dengan memanfaatkan limbah anorganik ini telah melewati lebih dari lima kali pengujian. Paling sulit adalah menentukan komposisi sampah plastik yang digunakan. Naura mengatakan dia dan rekannya sempat memasukkan komposisi cacahan botol plastik sebanyak 600 gram.

Namun, hasilnya justru tak maksimal lantaran paving block justru retak. Dia kembali melakukan uji coba pada komposisi botol plastik sebanyak 450 gram, 400 gram semen, dan 600 gram pasir. "Ini salah satu cara dalam memanfaatkan limbah botol plastik," imbuhnya.

Naura dan Elvaretha sengaja memanfaatkan sampah pada produk ini. Sebab, dia prihatin lantaran sampah masih persoalan di Kota Jogja. Paving block dengan campuran sampah botol plastik ini turut menjadi alternatif pemanfaatan sampah dengan menghasilkan produk yang punya nilai jual. Bahan botol plastik dia ambil dari sampah yang timbul di lingkungan sekolah.

"Ini bisa mengurangi sampah di lingkungan sekaligus memperbaiki ekonomi masyarakat," katanya.

Naura mengatakan sejauh ini paving block baru diproduksi sebagai kebutuhan penelitian. Ke depan, dia akan terus melakukan perbaikan pada produk paving blok ciptaannya. Dia berharap ada pihak yang bersedia memanfaatkan inovasi yang dia ciptakan dan me-massal kan produknya. "Misalnya, bisa digunakan untuk pembuatan trotoar," ujarnya.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dinas Dikpora Kota Jogja Hasyim menjelaskan produk-produk penelitian ini merupakan hasil dari OPSI tingkat Kota Jogja. Selanjutnya, akan dikirim untuk mengikuti kompetisi OPSI di tingkat nasional.

BACA JUGA : TPST Tamanmartani Diresmikan, Diklaim Mampu Ubah 90 Ton Sampah Jadi RDF

Hasyim menyebut produk penelitian dibagi menjadi tiga. Ketiganya adalah Bidang yang dilombakan IPA dan lingkungan, IPS dan kemanusiaan, serta teknik dan rekayasa. Hasyim menilai produk-produk penelitian siswa SMP di Kota Jogja terbilang kreatif dan inovatif. Beberapa diantaranya bahkan berhubungan dengan persoalan masyarakat yang saat ini tengah terjadi.

"OPSI digelar untuk menumbuhkan minat siswa terhadal penelitian dan menumbuhkan kebiasaan untuk selalu riset," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kunjungi Mabes TNI, Menhan Sjafrie Ingatkan Jiwa Korsa

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement