Tingkatkan Literasi Keuangan dan Emosional, Workshop SalingJaga Ibu Berdaya Digelar di UNU
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–Untuk terus membuka wawasan para ibu tentang perencanaan keuangan, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja berkolaborasi dengan KitaBisa menggelar Workshop Finansial dan Terapi Jiwa di The Hall lantai 5 Kampus Terpadu UNU, Sabtu (7/12/2024)
Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo kolaborasi tersebut diharapkan menebarkan manfaat dan memperluas jangkauan peran dan kipah masing-masing lembaga. Kolaborasi tersebut sebagai wujud dari tolong menolong dalam kebaikan, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.
Advertisement
"Kegiatan ini bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian masyarakat. Program Saling Jaga ini tentunya memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat luas,” terangnya.
BACA JUGA: Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
Workshop SalingJaga Ibu Berdaya di UNU Jogja dan turut dihadiri oleh Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo, Direktur PUSDEKA UNU Yogyakarta Rindang Farihah, Dosen Fakultas Ekonomi UNU Yogyakarta Anik Puji Handayani, dan Satgas PPKS UNU Yogyakarta, serta perwakilan muslimat, fatayat NU.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Asuransi Kitabisa melalui workshop SalingJaga Ibu Berdaya. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengedukasi para ibu, bukan hanya dalam hal pengelolaan keuangan, tetapi juga dalam mengelola emosi dan mempersiapkan masa depan dengan lebih bijaksana,” ucapnya.
Dalam acara ini, CEO Kitabisa Vikra Ijas turut mengapresiasi para ibu yang sudah bergabung menjadi peserta Asuransi SalingJaga Keluarga dari Asuransi Kitabisa. Menurutnya, asuransi jiwa sebenarnya adalah warisan kebaikan serta tanda sayang untuk keluarga.
“Asuransi jiwa melindungi keluarga dari efek kehilangan penghasilan saat ada anggota keluarga yang meninggal. Sehingga, dengan mendaftar program asuransi jiwa, kita bisa mewariskan kebaikan untuk keluarga dan sesama,” ujar Vikra.
Sehingga, tutur Vikra, lewat SalingJaga, Asuransi Kitabisa ingin menjadi teman mempersiapkan kepulangan dengan tenang, yang bisa membantu meringankan efek kehilangan penghasilan tersebut. Keluarga anggota tidak cuma dapat santunan, tapi juga bisa mendapatkan bantuan pengantaran jenazah atau pemakaman, sampai bantuan administrasi kematian.
BACA JUGA: 5 Tahun Bertransformasi, SMBC Indonesia Berkomitmen Hadirkan Inisiatif Berkelanjutan
“Asuransi Kitabisa adalah syariah, akad asuransi syariah adalah tabarru’, berbuat baik, dan semangat asuransi syariah adalah saling jaga, yang berangkat dari kedermawanan menjaga satu sama lain,” tambahnya.
Sampai saat ini, rangkaian kegiatan SalingJaga Ibu Berdaya telah berhasil mengajak lebih dari 500 ibu untuk berkumpul dan bersama-sama merayakan hidup. Ini adalah cara baru dari Asuransi Kitabisa untuk semakin menguatkan komunitas para ibu dan mempererat ikatan di dalamnya.
“SalingJaga Keluarga itu komunitas. Anggotanya sudah saling jaga satu sama lain meski tidak saling kenal. Bisa saling mewariskan kebaikan sembari jadi persiapan kita untuk tenang berpulang,” tutur Vikra.
Lewat workshop bersama perencana keuangan bersertifikasi dan berpengalaman selama 10 tahun, sekaligus content creator, Annisa Steviani (@annisast), para ibu diberikan pemahaman lebih lanjut mulai dari bagaimana cara mengelola keuangan, manajemen utang, hingga mempersiapkan kematian.
“Kematian itu lebih pasti dari masa depan dan mempersiapkan kematian itu salah satu bentuk pengelolaan keuangan. Jadi, pengelolaan keuangan itu tidak cuma fokus pada pendidikan anak, investasi pensiun, dan pengelolaan utang tapi juga persiapan kematian agar bisa merayakan kehidupan dengan lebih tenang, salah satunya lewat asuransi jiwa,” ujar Annisa dalam paparannya.
Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi UNU Jogja Anik Puji Handayani yang turut mengisi workshop menekankan pentingnya perencanaan keuangan di keluarga sejak dini. Menurutnya, pengelolaan kekayaan dibagi untuk tiga kebutuhan utama, yakni untuk konsumsi, warisan atau investasi, dan ibadah.
“Dalam penyusunan perencanaan keuangan ini, kita juga sering menghadapi sejumlah tantangan. Seperti saat menyiapkan financial checkup untuk mengetahui aset dan liabilitas, juga melakukan pengelolaan kebutuhan karena perlu memilah antara kebutuhan dan keinginan,” ucap Anik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Ungkap Masalah Asmara sebagai Motif Penculikan di Antapani Bandung
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Diskominfo DIY Raih Skor Tertinggi, Bisa Dicontoh Daerah Lain
- Pakar Vulkanologi UGM Dorong Penguatan Mitigasi Bencana di Area Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Bersama Cegah Kekerasan Demi Cerahnya Masa Depan
- Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda Tentang TPPO, Kantor Imigrasi Yogyakarta Gelar Talkshow
- Inovasi Instansi, Karantina Yogyakarta Inisiasi DIY Cloud
Advertisement
Advertisement