Advertisement
Eksplorasi Potensi dan Kebebasan Ekspresi Anak Montessori dalam Pameran Seni Childrens Voice: From Self-Expression to World Awareness
Advertisement
JAKARTA—Mengawali tahun 2025, Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School (SD Montessori dan SMP Montessori) berkolaborasi dengan Meccaz, dengan bangga menghadirkan pameran seni bertema Children’s Voice: From Self-Expression to World Awareness yang berlangsung selama tiga hari, dari 4 hingga 6 Januari 2025 di Galeri Cipta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Sekitar 180 anak dari Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School meliputi tingkat TK, SD, dan SMP turut serta dalam gelaran pameran, menampilkan lebih dari 300 karya dalam berbagai wujud mulai dari lukisan, instalasi, karya self-potrait, hingga seni media campuran.
Advertisement
Proyek eksplorasi seni ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara sekolah dengan para awardee dedikatif dalam membangun karakter positif lewat kreativitas penuh anak. Selama kurang lebih seminggu, dengan bimbingan rekan mentor kesenian Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School, Della Naradika dan para art tutor dari Meccaz, anak-anak dibimbing bereksperimen dalam pembuatan karya.
Pameran ini hadir menjadi program unggulan bertajuk Self-Esteem Booster (SEB) dalam sudut pandang seni sebagai upaya untuk memberikan kesempatan bagi anak mengaktifkan potensi alami dalam berkarya seni.
Menurut studi dari International Journal of STEM Education, seni memungkinkan anak untuk memvisualisasikan dan memahami konsep abstrak dengan lebih baik. Hal ini dapat mendukung anak untuk mengeksplor bidang seni sekaligus meningkatkan minat terhadap sains dan teknologi lebih mudah dan menyenangkan. Lebih dari itu, seni juga memiliki dampak positif pada kesejahteraan individu dalam mengekspresikan diri dan emosi.
Di sisi lain, karya seni yang digabungkan dengan nilai STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) secara holistik, mendorong anak dalam menuangkan ide-ide mereka menjadi sebuah inovasi hasil karya yang terbentuk karena adanya integrasi unsur sains dan teknologi dengan kreativitas dari sebuah seni. Dengan itu anak dapat mengeksplorasi teknik dan alat tanpa batas serta menstimulasi anak dalam berkreasi untuk melahirkan inovasi dalam ide maupun barang karena berpikir out of the box.
Dengan mengangkat tema “Children’s Voice: From Self-Expression to World Awareness,” pameran ini menjadi wadah kolaborasi seni, kesadaran diri, dan pendekatan sains yang bertujuan untuk merayakan kreativitas dan kepercayaan diri anak-anak sekaligus menonjolkan pentingnya kebebasan berekspresi dalam seni dimana karya anak tidak hanya tentang kreativitas, tetapi juga sebagai cara untuk memahami dan menyampaikan pandangan mereka tentang dunia.
Setiap karya mencerminkan kesadaran anak terhadap lingkungan, keberagaman, dan harapan mereka untuk masa depan bahkan dari hal terkecil di sekitar seperti bagaimana anak memandang arti keluarga dalam kehidupan.
Karya - karya anak Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School pada gelaran pameran seni Children’s Voice: From Self-Expression to World Awareness di Galeri Cipta, Taman Izmail Marzuki (TIM)
“Seringkali, dalam dunia seni, orang dewasa atau orang tua memaksakan norma tertentu pada karya anak-anak. Padahal, setiap karya anak memiliki makna dan tujuan unik dari sudut pandang mereka. Penting bagi kita untuk menghargai karya mereka dalam segala bentuknya,” ujar Natalia Christiani, S.S, Principal Jogjakarta Montessori Elementary School (SD Montessori).
Sebagai bagian dari pendekatan pendidikan Montessori, pameran ini merefleksikan upaya Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School dalam mendukung tumbuh kembang anak, khususnya dalam bidang seni. Melalui karya yang mereka buat, anak-anak diberikan ruang untuk mengekspresikan diri, mengasah potensi natural, membangun rasa percaya diri, dan menyampaikan pemikiran dan perasaan yang mungkin sulit diungkapkan lewat kata-kata.
Dalam proses penciptaan karya, anak-anak secara sadar menggunakan kemampuan motorik, panca indera, dan melibatkan pemikiran kritis, membantu mengasah jiwa seniman mereka sejak dini. Ini sejalan dengan nilai Montessori yang mendukung pengembangan holistik dan menunjukkan pendidikan yang berpusat pada anak.
“Seni adalah pelengkap dalam model pembelajaran yang holistik.” ujar Vandalina Susanto, S.Pd., Mont. Dipl, Direktur Pendidikan Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School.
Karya - karya anak Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School pada gelaran pameran seni Children’s Voice: From Self-Expression to World Awareness di Galeri Cipta, Taman Izmail Marzuki (TIM)
Berangkat dari pameran Seni Children’s Voice: From Self-Expression to World Awareness, Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School terus berkomitmen dalam membimbing dan menumbuhkan jiwa seni yang dimiliki oleh setiap anak dengan salah satunya menggelar kembali pameran karya anak-anak melalui kegiatan Art Exhibition oleh Jogjakarta Montessori Elementary School (SD Montessori) dan Jogjakarta Montessori Middle School (SMP Montessori) di bulan Januari dan Februari mendatang.
Dengan terus menumbuhkan potensi setiap anak secara alami melalui lingkungan yang dipersiapkan, anak mendapat pembelajaran bermakna atas perjalanan menemukan jati diri, kemandirian, rasa ingin tahu, dan kreativitas dalam dunia yang sesuai dengan minat masing-masing.
Kunjungi halaman Website Bambini dan Jogjakarta Montessori School, bambini.sch.id dan Instagram, @jogjakartamontessori untuk informasi terkini kegiatan sekolah dan menjadi bagian perjalanan pendidikan anak yang penuh makna! (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Soal Libur Sekolah di Bulan Ramadan, Menteri Pendidikan: Itu Pembelajaran Bukan Libur
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- REMBAG KAISTIMEWAN: Jembatan Kedungwanglu, Simbol Harapan Baru Masyarakat Banyusoco
- Teras Malioboro: Arsitektur Ketandan Dipuji, Beskalan Kurang Papan Nama
- Program Makan Bergizi Gratis Gunungkidul Bakal Melibatkan Tenaga Lokal
- Kementan Minta Pemkab Sleman Kerja Sama dengan SPPG dalam Penyediaan Susu
- DPRD Kulonprogo Sarankan Penggunaan Danais Harus Tepat Sasaran
Advertisement
Advertisement