Advertisement
Kolaborasi Pengumpulan Data untuk Memetakan Pengetahuan Komunitas tentang Embung dan IoT di Dukuh Bendo Kulonprogo Dinyatakan Selesai

Advertisement
KULONPROGO—Tim peneliti dari Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melaksanakan serangkaian kegiatan pengumpulan data terkait proyek “Mengintegrasikan Embung, Sistem Penyimpanan Air Berbasis Pengetahuan Lokal dengan Teknologi IoT untuk Konservasi Air Tawar di Lanskap Kering Kulonprogo".
Adapun proses pengumpulan data lapangan dilakukan sepanjang bulan Maret 2025 di Dukuh Bendo, Desa Ngentakrejo, Lendah, Kulonprogo. Tim peneliti dipimpin oleh Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D., yang baru-baru ini diangkat sebagai National Geographic Explorer. Proyek ini didukung oleh National Geographic Society melalui program World Freshwater Initiative.
Advertisement
BACA JUGA: Ilmuwan Jogja Temukan Obat Antikanker dan Diabetes dari Bahan Alam, Sudah Dipatenkan
Tujuan dari pengumpulan data ini adalah untuk mengeksplorasi dan memetakan pengetahuan serta persepsi masyarakat terhadap embung—waduk tradisional—dan potensi integrasi teknologi Internet of Things (IoT) untuk pengelolaan air tawar yang lebih efisien. Inisiatif ini bertujuan memahami lebih dalam bagaimana pengetahuan lokal dan inovasi teknologi dapat dikombinasikan untuk membangun sistem pengelolaan air yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.
Pengumpulan data dilakukan secara bertahap guna memastikan pendekatan yang komprehensif dan partisipatif. Metode yang digunakan meliputi wawancara, survei, dan diskusi informal dengan warga, kelompok tani, dan tokoh masyarakat. Dengan menjalin kolaborasi erat bersama pemangku kepentingan lokal serta memanfaatkan keahlian wilayah dari UGM, tim peneliti memastikan bahwa wawasan yang diperoleh mencerminkan pengalaman dan kebutuhan nyata komunitas.
Temuan dari fase ini akan menjadi dasar dalam merancang intervensi selanjutnya, termasuk sistem pemantauan berbasis IoT, lokakarya edukatif, dan rencana revitalisasi embung yang dikembangkan bersama masyarakat. Upaya kolaboratif ini menegaskan pentingnya inovasi yang berakar pada kearifan lokal dan proses partisipatif demi mencapai ketahanan air yang berkelanjutan. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Palang Pintu Pelintasan Terbuka Saat KA Malioboro Ekspres Melintas, Kecelakaan Pun Tak Bisa Dihindari
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Program Kelurahan Tangguh Bencana, Taru Martani Turut Menyukseskan Event Sepeda Santai BPBD di Mandala Krida
- Jadwal Layanan SIM di Bantul, Senin 19 Mei 2025
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Pekan Ini 19-25 Mei 2025, Lengkap dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja
- Jadwal KA Bandara YIA Keberangkatan dari Stasiun Tugu Jogja Hari Ini 19 Mei 2025
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini 19 Mei 2025
Advertisement