Advertisement
UIN Sunan Kalijaga Jogja Akan Beri Honoris Causa Kepada Tokoh Vatikan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—UIN Sunan Kalijaga Jogja akan memberi honoris causa kepada salah satu tokoh katolik dunia, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot pada 13 Februari mendatang. Penganugerahan ini bentuk apresiasi dan bukti nyata dalam mendukung perdamaian dan moderasi beragama.
Selain kepada Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, UIN Jogja juga akan menganugerahkan honoris causa kepada dua tokoh Islam Tanah Air, yakni Yahya Cholil Staquf dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Sudibyo Markus dari Muhammadiyah.
Advertisement
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Al Makin, menjelaskan penganugerahan gelar kehormatan honoris causa untuk tokoh agama Katolik sedianya akan diberikan kepada Paus Fransiskus, tetapi didelegasikan kepada Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, M.C.C.J, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan.
Gagasan pemberian gelar kehormatan ini bermula ketika pada 4 Februari 2019, Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb bertemu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk menandatangani Document on Human Fraternity, sebuah deklarasi bersama yang mendesak perdamaian di antara semua orang di dunia.
Dokumen tersebut memberikan cetak biru untuk budaya dialog dan kolaborasi antar agama. “Deklarasi tersebut dimaksudkan untuk menjadi panduan bagi generasi mendatang untuk memajukan budaya saling menghormati, sebagai pengakuan bahwa kita semua adalah anggota satu keluarga manusia,” katanya, Jumat (3/2/2023).
BACA JUGA: Daftar Universitas Negeri dan Swasta Terbaik di Indonesia, Ada 6 dari Jogja
Penganugerahan honoris causa kepada tokoh Katolik, NU, dan Muhammadiyah, ini merupakan simbol dari keragaman menghargai perbedaan. “Kita tidak bisa menyeragamkan semuanya dan membuat semuanya sama, tetapi melihat dan memahami bahwa dengan berbeda kita tetap bisa bersama-sama,” ungkapnya.
UIN Sunan Kalijaga melihat kontribusi dan teladan nyata yang telah dilakukan oleh ketiga tokoh tersebut mewakili perwakilan kelompok umat beragama, merupakan implementasi dari Dokumen Abu Dhabi dan prinsip moderasi beragama.
“Kami berharap dapat menegaskan posisi peran Indonesia di mata dunia, memberikan inspirasi dan dorongan bagi generasi saat ini untuk terus berjuang dalam membangun solidaritas dan kemanusiaan antar bangsa dan agama,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ribuan Alat Komunikasi Meledak di Lebanon, Kemlu RI: Tak Ada WNI jadi Korban
Advertisement
Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Amankan Pengundian Nomor Urut Paslon Pilkada Bantul, Polres Terjunkan 150 Personel Pengamanan
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Kenal Lebih Dekat Fashion Berkelanjutan Bersama Semilir Ecoprint
- Gempa Bandung Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi
- Empat Truk Dikerahkan Angkut Sampah Liar di Terban
- Penataan PKL, DKUKMPP Bantul Luncurkan Tapa Bersila
Advertisement
Advertisement