Milenial Diarahkan Kembangkan Pertanian Modern untuk Daya Saing Kebutuhan Pangan

Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Pertanian mendorong mahasiswa atau kalangan muda untuk terlibat di pertanian dengan mengembangkan pertanian modern untuk meningkatkan daya saing kebutuhan pangan.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Jan S Maringka menyampaikan pentingnya mahasiswa sebagai agen perubahan di bidang pertanian. Harus mampu menularkan teknologi pertanian yang lebih efektif kepada masyarakat dan mengajarkan pengembangan pertanian modern dan memiliki daya saing untuk kebutuhan pasar global.

“Saya yakin, lulusan mampu menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian. Mampu menciptkan peluang-peluang bisnis dibidang pertanian, dan memberi manfaat dan berkat bagi masyarakat dimana mereka tinggal,” katanya di sela-sela memberikan kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang (Polbangtan Yoma) di Aula Kampus Utama, Jl. Kusumanegara Jogja, Sabtu (25/2/2023).

BACA JUGA : Menteri Pertanian Minta Bantul Jadi Pionir Pertanian

Mahasiswa disiapkan lewati modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan pasar pangan global. Mengingat arus produk pertanian akan semakin bebas masuk Indoesia seiring berlakunya pasar bebas. Hal ini merupakan ancaman yang harus dijawab dengan memperbaiki tata kelola dan pemanfaatan teknologi pertanian.

Ia berharap lulusan Politeknik bidang pertanian harus berkontribusi terhadap peningkatan jumlah produksi untuk kecukupan pangan nasional dan meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga produk pertanian memiliki daya saing harga.

“Kami yakin anak muda saat ini mulai tertarik dengan pertanian karena banyak yang bisa dikembangkan melalui teknologi. Bahkan dengan teknologi hasil pertanian lebih meningkat dengan waktu panen lebih cepat,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan upaya peningkatan mutu sumberdaya manusia (SDM) Pertanian, terutama generasi milenial dan zilenial merupakan salah satu target utama Kementerian Pertanian RI. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendukung terwujudnya Indonesia Mandiri Pangan 2045.

“Semua program berpusat pada penguatan kapasitas SDM tak lepas dari peran penting sektor pertanian yang notabene menjadi tumpuan. Kalau mau pertanian memenuhi kesejahteraan masyarakatnya, maka pertanian harus maju, mandiri dan modern dengan gunakan riset sains dan teknologi," katanya.

BACA JUGA : Gunungkidul Klaim Sukses Kendalikan Serangan Hama

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi berkomitmen meningkatkan mutu sumber daya manusia pertanian. SDM Pertanian menjadi otak gerakan untuk pertanian. “Tahun 2021 menjadi pertarungan pertanian untuk mengenyangkan 270 juta orang," ujarnya.

Direktur Polbangtan Yoma Bambang Darmanto mengungkapkan semangat menjaga pangan masa depan telah menjadi spirit mahasiswa kampusnya. Persoalan ancanman krisis pangan di masa yang akan dapat ditangani dengan baik. Karena mahasiswa yang sekarang sedang aktif kuliah, ke depan bisa tampil sebagai pemimpin.

“Terutama bila diiringi dengan karakter yang kuat, kedisiplinan dan kejujuran, maka keberhasilan dapat tercapai.  Di sejumlah wilayah di dunia, yang mendukung keberhasilan itu berasal diddukung dengan attitude dan daya juang yang kuat,” katanya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penanaman pohon buah Alpukat di lingkungan Kampus Polbangtan Yoma. Kegiatan tanam pohon tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan manusia terhadap bumi dan perbaikan kualitas udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News