Advertisement

Gunakan Sistem Seleksi Elektronik, UM-PTKIN UIN Sunan Kalijaga Diikuti 2.870 Calon Mahasiswa

Sunartono
Selasa, 30 Mei 2023 - 03:57 WIB
Sunartono
Gunakan Sistem Seleksi Elektronik, UM-PTKIN UIN Sunan Kalijaga Diikuti 2.870 Calon Mahasiswa Pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) di UIN Sunan Kalijaga mulai digelar secara serentak sejak Senin (29/5/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) mulai digelar secara serentak sejak Senin (29/5/2023) pada 59 lokasi kampus PTKIN seluruh Indonesia. Sebanyak 2.870 calon mahasiswa mengikuti ujian berbasis Sistem Seleksi Elektronik (SSE) di UIN Sunan Kalijaga Jogja pada 29 Mei hingga 31 Mei 2023 atau Rabu (31/5/2023).

Pelaksanaan seleksi ini digelar di Gedung Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Gedung K.H. Wahab Hasbullah (Rektorat Lama) dan di Laboratorium Terpadu. Dari empat gedung tersebut ada 18 ruangan ujian dengan perangkat komputer (PC/Laptop) yang sudah terinstal aplikasi untuk seleksi elektronik.

Advertisement

BACA JUGA : UIN Sunan Kalijaga Siapkan 1.364 Kuota UM-PTKIN

“UIN Sunan Kalijaga menawarkan sebanyak 24 prodi keagamaan dengan kuota yang disediakan untuk jalur UM-PTKIN ini sebanyak 1.364 kursi dengan kuota 50 persen lebih banyak daripada jalur yang lain. Saat ini diikuti 2.870 calon mahasiswa, hasil seleksi akan diumumkan pada tanggal 23 Juni 2023,” katanya dalam keterangan tertulis.

Adapun materi yang diujikan antara lain Tes Penalaran Akademik (TPA) mengukur kemampuan potensi calon mahasiswa yang dapat menghantarkan penyelesaian dan keberhasilan studi di jenjang strata satu. TPA terdiri atas penalaran verbal berupa kemampuan pemahaman berbahasa secara tertulis dan keterampilan bahasa yang berdasarkan struktur dan aturan bahasa baik dalam kata, kalimat, maupun narasi.

Selain itu ada penalaran gambar berupa kemampuan dalam menvisualisasikan dan memahami objek atau simbol secara abstrak. Penalaran gambar sangat cocok untuk memprediksi kreativitas calon mahasiswa. Serta penalaran kuantitatif berupa kemampuan menerapkan konsep hitungan, logika angka, simbol numerical dalam berpikir sistematis dan memecahkan masalah.

“Konteks dalam tes penalaran gambar bersifat umum, sedangkan konteks dalam penalaran verbal dikaitkan dengan aspek-aspek dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi masalah keindonesiaan, keislaman, sains dan teknologi, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan bisnis, dan seni budaya dan olahraga,” katanya.

Ia memastikan pelaksanaan seleksi pada hari pertama berjalan lancar. Panitia juga memfasilitas calon mahasiswa yang berkebutuhan khusus atau difabel. “Ada satu orang difabel netra sebagai peserta ujian di UIN Sunan Kalijaga yang nantinya akan didampingi oleh petugas khusus dari Pusat Layanan Difabel. UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus inklusi selalu siap menjadi tempat yang ramah bagi mereka,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement