UGM-Sustainitiate Luncurkan Buku Menuju Indonesia Emas yang Berkeadilan dan Bermartabat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM bersama lembaga kajian independen Sustainitiate meluncurkan buku yang bertajuk "Menuju Indonesia Emas: Berkeadilan, Bermartabat, Berkelanjutan dan Berketahanan Iklim", Senin (19/8/2024) di Kampus UGM.
Peluncuran buku tersebut selain memperingati hari kemerdekaan RI ke-79 juga sebagau rangkaian Dies Natalis ke-75 Universitas Gadjah Mada.
Advertisement
BACA JUGA: Rektor UIN: Banyaklah Baca Buku, Jangan Hanya Melihat Medsos
Launching buku "Menuju Indonesia Emas: Berkeadilan, Bermartabat, Berkelanjutan dan Berketahanan Iklim" tidak terlepas dari cita-cita luhur bangsa. Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa berdirinya NKRI salah satunya untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Hal ini tentu dimaknai dengan arti keadilan yang mencakup pembangunan berkelanjutan yang merata, termasuk menjamin sistem penyangga kehidupan (jasa ekosistem)," ujar Arie Sujito, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM melalui siaran persnya.
Kekayaan alam Indonesia, lanjut Arie, merupakan modal penting dalam upaya memajukan kehidupan bangsa, berazaskan pemanfaatan yang adil dan berkesinambungan, termasuk bagi generasi mendatang. "Buku tersebut, merupakan sintesis dari berbagai pemikiran dan rekomendasi yang dihasilkan dari seminar yang membahas isu-isu strategis dalam pembangunan Indonesia menuju visi Indonesia Emas," ujarnya.
Materi buku memuat enam bahasan, pertama tentang kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan berbasis pembangunan desa. Selanjutnya, tentang pencapaian kehidupan masyarakat yang cerdas; ketiga tentang kerangka pemerataan pembangunan.
Kemudian, tentang kesehatan dan resiliensi terhadap perubahan iklim, kelima tentang pembangunan berbasis sumber daya alam (Nature-based Solutions); dan keenam tentang ekonomi hijau.
Tulisan-tulisan yang ada membahas isu strategis yang dihadapi, pokok permasalahan dan pembelajaran dari kinerja pembangunan selama ini. “Buku ini menjadi sumbangsih para praktisi dan akademisi, dalam menawarkan panduan serta inspirasi bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan ke depan," ungkap Arie.
Nazir Foead dari Sustainitiate menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan yang adil, demi kebaikan bersama, tidak ada yang ditinggalkan, termasuk daya dukung lingkungan. “Untuk mencapai Indonesia Emas sangat dibutuhkan smart execution, smart dan strong leadership, yang berani serta sergap mewujudkan solusi bagi kemajuan kolektif,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Ikatan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Ganjar Pranowo mengingatkan persoalan diversifikasi pangan. Dia mendorong agar ada alternatif pangan dalam menghadapi tantangan Indonesia Emas di Tahun 2045.
"Saya melihat impor pangan masih lebih besar ketimbang dengan produktivitasnya. Jadi sudah perlu disiapkan diveersifikasi pangan dan tidak melulu mengandalkan beras impor," kata Mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Dia berharap buku tersebut bisa mendorong terciptanya alternatif pangan dengan mencatat pola tanam per daerah sehingga mampu berprouksi (pangan) dengan baik. Pemenuhan cadangan pangan juga pasti tercapai.
Hal itu, kata Ganjar, membutuhkan kehadiran negara dalam pengelolaan transisi energi di mana Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar dan berpotensi mengembangkan industri kendaraan listrik di dunia.
"PR kita adalah bagaimana mengatur dan mengelola potensi besar itu agar Indoneaia menjadi negara kaya raya dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyareakatnya," kata Ganjar yang hadir secara virtual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Advertisement
Advertisement