Mahasiswa UGM Siapkan Program Kerja KKN-PPM Attannung Jeneponto 2025

SLEMAN—Sebagai bentuk komitmen Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi, sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai fakultas bersiap untuk diterjunkan ke tengah-tengah masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM).

Tahun ini, Kecamatan Bontoramba yang terletak di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, dipilih sebagai salah satu lokasi pengabdian.

Program pengabdian ini akan berlangsung selama dua bulan, terhitung sejak Juni hingga Agustus 2025, dan menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan ilmu, empati, dan aksi nyata dalam mendukung pembangunan di tingkat lokal.

Terdapat empat desa yang menjadi fokus utama, yaitu Desa Bangkalaloe, Desa Bulusibatang, Desa Tanammawang, dan Desa Kareloe. Keempat desa tersebut memiliki sektor unggulan seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata. Sektor pertanian memiliki komoditas unggulan seperti padi, jagung, dan gula merah. Sektor peternakan juga memiliki komoditas unggulan, yaitu ayam, itik, kambing, kuda, dan sapi.

Selain itu, di kecamatan Bontoramba terdapat berbagai destinasi wisata yang memiliki potensi daya tarik wisatawan. Akan tetapi,  kecamatan Bontoramba masih memiliki tantangan pada beberapa sektor, yaitu sektor ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

BACA JUGA: Demo Sopir Truk ODOL Juga Terjadi di Delangu Klaten, Diikuti Ratusan Orang

Pada sektor ekonomi, UMKM masih kesulitan untuk menjangkau pasar luar daerah, kurangnya tenaga medis dan tingginya angka stunting untuk sektor kesehatan, dan sektor pendidikan memiliki tantangan pada akses masyarakat terhadap layanan pendidikan. Kegiatan KKN-PPM UGM 2025 di Kecamatan Bontoramba diharapkan dapat membantu masyarakat dalam upaya peningkatan pada  sektor ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Dosen Pembimbing Lapangan Tim KKN-PPM UGM Kab. Jeneponto,  Ir. Fadli Kasim, S.T., M.Sc. IPM.  dalam sambutannya menyebutkan bahwa

“Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk jiwa petualang yang produktif, di mana mahasiswa dari berbagai latar belakang disiplin ilmu bersinergi dalam merumuskan solusi nyata bagi masyarakat. Mahasiswa belajar berbaur dengan masyarakat dan pemerintah daerah, mereka memahami realitas sosial, budaya, serta tantangan ekonomi yang dihadapi warga Jeneponto.” beliau melanjutkan bahwa Kuliah Kerja Nyata ini bukan hanya sekadar pengabdian, tetapi juga pembelajaran mendalam mengenai kolaborasi, empati, dan inovasi dalam membangun perubahan berkelanjutan.

Selain itu, Habil Rafif Javier selaku Koordinator Mahasiswa Unit menyampaikan bahwa Tim KKN-PPM UGM Attannung Jeneponto 2025 mengangkat tema “Peningkatan Ekonomi Lokal dan Budaya PHBS Masyarakat serta Mengatasi Anak Tidak Sekolah (ATS).”

“Program yang kami bawa bertujuan untuk menjawab isu-isu nyata yang dihadapi masyarakat, khususnya dalam penguatan ekonomi desa, perilaku hidup bersih, dan akses pendidikan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh program telah disusun berdasarkan hasil observasi awal dan koordinasi intensif dengan pemerintah desa serta tokoh masyarakat setempat. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi ruang kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan perubahan yang berdampak dan berkelanjutan,” tutupnya.

Habil sebagai perwakilan Tim KKN-PPM UGM Attannung Jeneponto 2025, menyampaikan harapannya agar program yang dijalankan mendapat dukungan dan terjalin kerja sama dari berbagai pihak, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Ia menekankan bahwa keberhasilan seluruh agenda KKN sangat dipengaruhi oleh kolaborasi yang kuat antara mahasiswa, pemerintah, lembaga setempat, hingga pelaku sektor swasta.

Seluruh rangkaian kegiatan KKN, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan akan dibagikan secara berkala melalui akun media sosial tim di Instagram dan TikTok @Attannung.Jeneponto. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News