Advertisement
Politeknik ATK Yogyakarta dan UGM Gelar Summer Course Internasional 2025

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Politeknik ATK Yogyakarta menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan menjadi tuan rumah bagi rangkaian kegiatan The 9th International Summer Course 2025.
Program bertema “Teknologi Pertanian Pintar untuk Produksi Peternakan dan Pertanian Berkelanjutan Mendukung Ketahanan Pangan dan Menanggapi Krisis Pangan Global” ini diikuti oleh sekitar 35 peserta yang terdiri atas 25 mahasiswa internasional, 10 mahasiswa UGM, serta tiga dosen pendamping.
Advertisement
Acara tersebut dihadiri oleh Masrokhan selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada Politeknik ATK Yogyakarta untuk menjadi tuan rumah kegiatan internasional ini.
"Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan Fakultas Peternakan UGM yang memilih Politeknik ATK Yogyakarta sebagai salah satu lokasi kegiatan International Summer Course tahun ini. Ini menunjukkan bahwa kerja sama antar-lembaga pendidikan sangat penting untuk menghadapi tantangan global, terutama dalam hal ketahanan pangan," ujar Masrokhan Sabtu (27/7).
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan materi presentasi tentang teknologi penyamakan kulit yang disampaikan langsung oleh dosen dan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Politeknik ATK. Para peserta kemudian diajak meninjau langsung proses penyamakan di workshop Penyamakan Kulit milik Politeknik ATK.
Masrokhan juga menekankan pentingnya kolaborasi dan pertukaran pengetahuan lintas negara dalam mengatasi persoalan pangan dunia.
“Kerja sama seperti ini menjadi momentum berharga bagi mahasiswa internasional dan lokal untuk saling belajar, memahami teknologi industri penyamakan, dan mengaitkannya dengan upaya mendukung pertanian berkelanjutan,” imbuhnya.
Direktur Politeknik ATK Yogyakarta, Dr. Sonny Taufan, turut menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan komitmen kampus untuk mendukung kolaborasi akademik lintas negara.
Menurutnya, sektor industri kulit dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan jika dikelola dengan teknologi tepat guna.
Kegiatan The 9th International Summer Course 2025 ini diikuti peserta dari berbagai negara, di antaranya Jepang, Filipina, Tanzania, dan Pakistan.
Para peserta tampak antusias mengikuti sesi diskusi dan tur lapangan, karena mendapat pengalaman langsung mengenai praktik penyamakan kulit sebagai salah satu bagian penting dalam industri kreatif berbasis keberlanjutan.
Masrokhan berharap kegiatan ini dapat membuka peluang kerja sama lebih luas, khususnya dalam pengembangan riset, pendidikan, dan inovasi industri kulit di Indonesia.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi bisa menjadi langkah awal membangun jejaring kerja sama riset dan inovasi industri yang bermanfaat secara global,” pungkasnya.
Acara kunjungan Fakultas Peternakan UGM ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara lembaga pendidikan tinggi di Indonesia dalam mendukung terciptanya SDM industri yang unggul, berdaya saing, serta peka terhadap tantangan ketahanan pangan di tingkat internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Rabu 30 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Cek Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025
- Perhatian! Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul, Rabu 30 Juli 2025
Advertisement
Advertisement