Advertisement

UAD Hadirkan Teknologi Pirolisis Generasi Kedua untuk Pengolahan Sampah

Media Digital
Kamis, 31 Juli 2025 - 15:07 WIB
Sunartono
UAD Hadirkan Teknologi Pirolisis Generasi Kedua untuk Pengolahan Sampah Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul hadir untuk melihat langsung efektivitas inovasi pengolahan sampah UAD. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan harapan baru melalui inovasi teknologi pirolisis portabel generasi kedua di tengah meningkatnya tantangan pengelolaan sampah. Teknologi ini mampu mengubah sampah plastik residu, yaitu plastik yang tidak memiliki nilai jual menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Inovasi tersebut merupakan hasil riset Prof. Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM., dosen Teknik Kimia dan juga menjabat sebagai Kepala Biro Sarana dan Prasarana (BSP) UAD.

Advertisement

Alat pirolisis portabel ini menjadi bukti nyata kontribusi dunia akademik dalam menyelesaikan persoalan lingkungan. Dengan kemampuan mengonversi sampah plastik menjadi energi alternatif, alat ini dinilai memiliki potensi strategis dalam menjawab krisis energi dan ledakan volume sampah.

Dalam kunjungan resmi yang dilaksanakan pada Rabu (23/7/2025) di Kampus IV UAD, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul hadir untuk melihat langsung efektivitas inovasi tersebut.

BACA JUGA: Samsung Luncurkan Tiga Produk Terbaru Dilengkapi AI

Rombongan anggota DPRD Bantul di antaranya Ahmad Agus Sofwan, Nur Huda, Agung Lalesmono, Muh. Dhavid, dan Nur Kholis, serta perwakilan dari DLH Bantul, Rudy Suharta. Rombongan ini disambut oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum, Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M., beserta jajaran BSP UAD.

Utik Bidayati dalam kesempatan itu menyampaikan rasa bangga atas kunjungan ini dan menekankan pada pentingnya kolaborasi antara unsur legislatif, eksekutif, dan akademisi untuk menanggulangi persoalan sampah. Menurutnya UAD telah berhasil menurunkan jumlah sampah residu hingga 41% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, berkat sistem pengelolaan sampah terpadu yang diterapkan di kampus.

Profesor Zahrul menjelaskan tiga strategi pengelolaan sampah di UAD. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos untuk penghijauan kampus dan bahan pakan ikan untuk sisa makanan. Sampah anorganik bernilai ekonomi dipilah dan dijual kembali sebagai bahan daur ulang. "Sampah plastik residu diolah menjadi BBM menggunakan alat pirolisis portabel," katanya.

Anggota DPRD Bantul Nur Kholis Majid menilai dengan harga yang relatif terjangkau, alat pirolisis portabel ini berpotensi untuk diterapkan di tingkat desa sebagai solusi pengolahan sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang. "Selain mengurangi polusi, residu plastik yang diolah bisa menghasilkan BBM yang dapat dimanfaatkan langsung, termasuk untuk bahan bakar alat pirolisis itu sendiri," ujarnya.

Senada dengan itu, Nur Huda, anggota DPRD lainnya, menyatakan apresiasinya setelah menyaksikan langsung proses pengolahan sampah di kampus UAD. Ia berharap teknologi pirolisis ini bisa direplikasi di tingkat kelurahan guna mempercepat terwujudnya program "Bantul Bebas Sampah".

Perwakilan DLH Bantul, Rudy Suharta, S.IP., M.M., juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi UAD di wilayah Bantul. Menurutnya, UAD selama empat tahun terakhir telah aktif mendampingi desa-desa di Bantul melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan pengabdian masyarakat oleh dosen serta mahasiswa.

BACAJUGA: Bahaya Tsunami Akibat Gempa Rusia Selesai, TNI AL Dipastikan Tetap Siaga

"Kehadiran mesin pirolisis menjadi solusi konkret dalam mengatasi plastik residu yang selama ini sulit ditangani. Kami akui, edukasi, infrastruktur, dan partisipasi publik masih menjadi tantangan, namun teknologi ini adalah senjata baru menuju Kabupaten Bantul yang lebih bersih," katanya.

Di akhir acara, Prof. Zahrul mengungkapkan rasa terima kasih kepada DPRD dan DLH Bantul atas dukungan serta semangat kolaboratif yang ditunjukkan. "Sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci utama dalam menyelesaikan persoalan sampah secara menyeluruh. Semoga kolaborasi ini dapat mewujudkan masa depan yang lebih hijau bagi generasi mendatang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Megawati Kembali Jabat Ketua Umum PDI Perjuangan 2025-2030

News
| Jum'at, 01 Agustus 2025, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

Wisata
| Rabu, 30 Juli 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement