Advertisement
Dosen UAD Bantu Urai Masalah Sampah di Ngargosari Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com. JOGJA—Sejumlah dosen bersama mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja turut berkontribusi terhadap pengelolaan sampah di Kalurahan Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo lewat program pengabdian masyarakat. Tim ini memberikan pendampingan dan pelatihan dalam mengelola sampah.
Dosen Teknik Kimia UAD Zahrul Mufrodi yang turut dalam kegiatan itu menjelaskan persoalan sampah tergolong masalah pribadi sehingga harus diminimalisasi agar tidak merepotkan orang lain. Pemilahan dan pengolahan sampah bisa diselesaikan di tataran rumah tangga atau bersama-sama dikelola di tingkat dusun atau kelurahan. Dalam pengelolaannya tiap rumah tangga bisa memisahkan sampah kertas dan plastik yang nantinya bisa dikumpulkan sendiri-sendiri atau bersama-sama.
Advertisement
Sedangkan sampah organik bisa dikumpulkan untuk diolah menjadi pupuk organik baik cair maupun padat. Konsep 3R yang terdiri dari reduse dapat mengurangi jumlah sampah, reuse atau menggunakan kembali dan recycle yaitu mendaur ulang sampah sehingga bisa dimanfaatkan kembali.
“Perlu ada organisasi di tingkat dusun dan kalurahan untuk menjaga semangat dan keistiqomahan dalam pengelolaan sampahnya. Kami berusaha hadir membantu memecahkan masalah sampah ini di Kalurahan Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo,” katanya dalam rilis, Sabtu (25/2/2023).
Salah satu upaya yang dilakukan melalui pelatihan dan praktik digelar pada Kamis, 9 Februari 2023. Pelatihan diikuti oleh 38 peserta mewakili enam dusun yang ada di kalurahan Ngargosari. Setelah selesai penjelasan dan tanya jawab terkait pengelolaan sampah kemudian dilanjutkan praktek pembuatan sampah organik.
Zahrul Mufrodi menambahkan dalam prakteknya memberikan cara pembuatan pupuk organik yaitu sampah organic yang berwujud daun, sayur, buah busuk disirami campuran EM4 sebagai penyedia bakteri pembusuk dan larutan gula sebagai nutrisi bagi bakteri tersebut.
“Setelah tercampur maka dimasukkan kedalam wadah dan ditunggu selama 30 hari untuk mengubah sampah organik tersebut menjadi kompos. Kegiatan pengabdian kali ini dilaksanakan mulai pagi hari hingga jelang sholat dhuhur. Persiapan, pembukaan, pelaksanaan baik penjelasan dan praktek pembuatan pupuk organkc, serta penutupan dilakukan oleh mahasiswa yang sedang KKN di dusun Tegalsari, Trayu dan Tritis di Kalurahan Ngargosari yang tergabung dalam KKN XX B1, B2 dan B3,” katanya.
Pelatihan dan praktik dibuka langsung oleh Lurah Ngargosari Lobertus Kiswanto. Dalam sambutan pembukanya Kiswanto menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah sebagai pendukung terciptanya lingkungan yan bersih dan sehat.
“Pemilahan sampah ini sangat penting sehingga pengolahan dan kemanfaatannya semakin tinggi. Pelatihan diikuti warga dari perwakilan dusun-dusun yang ada di kalurahan Ngargosari,” ujarnya.
Pengelolaan sampah sangat diperlukan baik di desa maupun di kota karena dalam kondisi saat ini semakin banyak jenis dan jumlah sampah yang dihasilkan. Beberapa tempat pembuangan akhir (TPA) sudah kesulitan dalam menampungnya. Selain itu beragamnya pembungkus, kantong plastik, botol dan tempat minuman lainnya menyebabkan semakin kompleksnya pengolahan sampah yang perlu dilakukan. Banyaknya sampah yang dibuang sembarangan menjadikan rentannya pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Pantai Baron Minggu 24 Agustus 2025
- Jadwal Bus DAMRI Minggu 24 Agustus 2025: Dari YIA ke Jogja
- Jadwal KA Bandara YIA Xpress Minggu 24 Agustus 2025, Stasiun Tugu, Wates dan YIA
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Parangtritis Minggu 24 Agustus 2025
- Prakiraan Cuaca Minggu 24 Agustus 2025: DIY Cerah Berawan
Advertisement
Advertisement