Advertisement

Sekolah Rakyat Jadi Instrumen Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Newswire
Senin, 11 Agustus 2025 - 13:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Sekolah Rakyat Jadi Instrumen Pemerataan Pendidikan di Indonesia Sekolah Rakyat yang tuntas direnovasi oleh Nindya Karya. ANTARA - HO/Nindya Karya

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTASekolah Rakyat akan menjadi salah satu instrumen penting pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan di seluruh lapisan masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Cristina Aryani saat  kunjungan kerjanya meninjau Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 di Jakarta, Senin, (11/8/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Puluhan SD di Gunungkidul Kekurangan Murid, Disdik Pastikan Regrouping Sekolah Berlanjut

Dia tidak menampik meski banyak program beasiswa pendidikan yang telah berjalan, tetapi masih terdapat kesenjangan dalam akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga tingkat kesejahteraan terendah.

"Mungkin bagi mereka untuk bisa mengenyam pendidikan itu hanya suatu harapan, hanya suatu angan-angan. Nah, Bapak Presiden Prabowo mengambil ini, betul-betul meresapi kenyataan ini. Ada banyak contoh yang beliau selalu sampaikan pada kami dalam rapat kabinet ya, dan membentuk lah apa yang disebut sebagai sekolah rakyat,” kata dia, yang didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo.


SRMP 6 merupakan salah satu dari 65 Sekolah Rakyat rintisan tahap pertama yang para siswanya sudah memulai kegiatan belajar mengajar dengan menempati asrama pada awal Juli, dan sementara menempati Sentra Handayani Kementerian Sosial di Ciracas Jakarta, Timur.

Tercatat ada 75 siswa yang berasal dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN 1-2) yang berdomisili di Jakarta.

"Keberadaan guru, wali asuh dan wali asrama yang mendampingi siswa secara penuh merupakan salah satu kunci keberhasilan program ini. Selain pembelajaran akademik, pembinaan karakter dan keteraturan hidup menjadi fokus utama pendidikan di sekolah tersebut," kata Cristina menambahkan.

Ia berharap program ini terus diperluas agar dapat mencakup lebih banyak daerah terpencil, termasuk bagi anak-anak pekerja migran yang ditinggalkan orang tuanya merantau, sehingga kesenjangan pendidikan dapat dipersempit dan generasi muda memiliki peluang yang setara untuk meraih masa depan. “Kami ingin memastikan anak-anak ini tumbuh dengan harapan, kesempatan, dan keterampilan yang memadai,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Tok! Kopda Bazarsah, Pelaku Penembakan 3 Polisi di Lampung Divonis Pidana Mati

Tok! Kopda Bazarsah, Pelaku Penembakan 3 Polisi di Lampung Divonis Pidana Mati

News
| Senin, 11 Agustus 2025, 16:27 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement