Apoteker Baru Diminta Bantu Edukasi Peredaran Obat Berbahaya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Apoteker memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat terkait penggunaan obat sesuai ketentuan dan mencegah peredaran obat keras atau harus menggunakan resep dokter. Hal itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII Profesor Jaka Nugraha dalam Sumpah Apoteker di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir, Selasa (21/3/2023).
Jaka mengungkapkan belum lama ini kepolisian membongkar pabrik obat keras dengan kapasitas 2 juta per hari. Dalam konteks ini apoteker memiliki peran penting dalam membantu menekan peredaran obat berbahaya tersebut. Terutama jika penggunaan obat tidak sesuai porsi dan kegunannya.
Advertisement
BACA JUGA : Apoteker DIY Sepakat Tolak Permintaan Antibiotik Tanpa Resep
“Guna mengawasi penggunaan obat agar sesuai ketentuan maka perlu sinergi antara apoteker dengan pemerintah menjadi penting. Pemerintah dan apoteker berkewajiban menjamin obat yang beredar di masyarakat berkualitas baik aman dikonsumsi dan tidak membahayakan,” katanya.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan hingga tahun 2021 terdapat 241 industri pembuatan obat-obatan, 17 bahan baku obat-obatan, 132 obat-obatan tradisional, dan 18 industri ekstraksi produk alami. Perusahaan farmasi mengalami pertumbuhan 361,66% atau sekitar 168 perusahaan. Begitu juga dengan ekspor produk farmasi telah tersebar di beberapa negara, diantaranya Belanda, Inggris, Polandia, Amerika Serikat, dan sebagian besar negara ASEAN.
“Dampak pandemi, permintaan sektor kesehatan yang meliputi vitamin, suplemen, dan obat peningkat kekebalan tubuh mengalami peningkatan. Apoteker baru harus bisa memanfaatkan peluang-peluang yang tersedia, harus adaptif dan inovatif karena persaingan yang semakin ketat. Persaingan dunia farmasi saat ini semakin terbuka lebar,” katanya.
BACA JUGA : Ikatan Apoteker : Tidak Semua Obat Sirop Mengandung Etilen
Ketua Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) UII Farida Hayati menambahkan kegiatan sumpah itu diikuti 71 apoteker baru. Dua lulusan terbaik yang mendapatkan predikat cumlaude yaitu Era Ayuk Adistia dan Novita Ayu Wardhany mendapatkan apresiasi berupa pin emas dan CDC Award. Secara keseluruhan PSPA meluluskan 21 lulusan dengan predikat cumlaude. Prodinya berkomitmen menghasilkan lulusan berkualitas dengan kemampuan akademik yang kompeten, serta softskill yang mendukung untuk berkiprah di bidang kefarmasian.
“Kami menggunakan kurikulum baru PSPA 2022, proses pembelajaran semakin didominasi praktik yang dilengkapi dengan penyelesaian kasus nyata di bidang kefarmasian. Selain itu ada Interprofessional education [IPE] dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan selain memperkuat keilmuan juga mengasah softskill yang dibutuhkan dalam menghadapi persaingan dunia kerja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement