Advertisement

WikiTropica, Wikipedia-nya Kedokteran Tropis Bikinan UGM dan HITIHE Resmi Diluncurkan

Media Digital
Kamis, 07 September 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
WikiTropica, Wikipedia-nya Kedokteran Tropis Bikinan UGM dan HITIHE Resmi Diluncurkan Dokter dari The Institute of Tropical Medicine (ITM) Belgia, Steven Van Den Broucke memaparkan materi dalam peluncuran platform WikiTropica yang berkolaborasi dengan UGM dan konsorsium HITIHE di Jogja, Kamis (7/9/2023). - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sebagai upaya menjawab tantangan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama konsorsium Health Information Technology for Indonesia in Higher Education (HITIHEmeluncurkan platform edukasi berbasis digital WikiTropica.

Peluncuran WikiTropica diharapkan bisa memenuhi kebutuhan para tenaga kesehatan dan berbagai institusi pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kapasitas di bidang kedokteran tropis.

Advertisement

WikiTropica ini open access platform untuk pendidikan kesehatan, terutama tentang pendidikan kedokteran tropis. Setiap orang bisa mengakses secara bebas,” kata Principal Investigator Project HITIHE di UGMElsa Herdiana Murhandarwati di sela-sela acara peluncuran WikiTropica di Jogja, Kamis (7/9/2023).

Sekilas, platform ini dikembangkan seperti Wikipedia, di mana semua orang bisa mengakses informasi secara bebas dan gratis, bahkan tanpa mendaftar. Namun, platform ini dikhususkan untuk sumber informasi mengenai penyakit tropis.

BACA JUGA: Career Day FEB UGM, BPKH Buka Kesempatan Mahasiswa Berkarir

Elsa menambahkan di situs WikiTropica ada sejumlah menu yang bisa dimanfaatkan para akademisi maupun profesional yang ingin mencari informasi mengenai penyakit tropis. Di antaranya ada lecture notes atau bahan perkuliahan, e-cases yaitu kasus maupun pengalaman pasien dengan penyakit tropis di Indonesia, hingga menu e-panoramas yang dibuat untuk mendukung dokter membuat keputusan klinis.

“Kami di UGM, bersama mitra lainnya dari Indonesia yaitu UNS, kami mengembangkan e-cases, yaitu konten berdasarkan kasus-kasus kedokteran tropis di Indonesia. Seperti kita ketahui, Indonesia masih punya banyak penyakit tropis, seperti demam berdarah, malaria, hingga TBC,” jelasnya.

Principal Investigator Project HITIHE di UNS, Prof. Ari Probandari menambahkan, sebelum diluncurkan, platform ini sudah diujicobakan kepada mahasiswa di UGM dan UNS. Selama dua tahun terakhir, kedua kampus ini aktif mengisi konten di WikiTropica untuk bisa dimanfaatkan oleh pembaca nantinya.

Menurutnya, pembuat konten ataupun pengunggah materi e-cases untuk WikiTropica harus berasal dari anggota konsorsium yang ditunjuk. “Karena kami buat agar bisa memenuhi standar kualitas untuk pembelajaran, maka kami libatkan para ahli di dalam menyusun e-cases. Konten yang kami upayakan dari platform ini sebenarnya adalah pembelajarannya. Jadi siapa saja, ada di mana saja, bisa mengakses ini supaya misalnya dokter yang ada di wilayah terpencil dan dia mendapatkan kasus yang mungkin sulit, dia bisa mengakses platform ini supaya bisa membantu arah diagnosisnya, pengobatannya seperti apa,” ucap Ari.

Adapun, HITIHE merupakan hasil kolaborasi 12 institusi pendidikan di Belgia, Kamboja, Indonesia, Spanyol, dan Belanda. Inisiator WikiTropica dari The Institute of Tropical Medicine (ITM) Belgia, Steven Van Den Broucke menerangkan bahwa mimpi membuat platform ini sudah muncul belasan tahun yang lalu.

Menurutnya, WikiTropica tidak hanya ingin memberi informasi kepada masyarakat tentang penyakit tropis, tetapi juga membantu memerangi penyakit tersebut. Platform ini memandu penyedia layanan kesehatan melalui segala macam tantangan yang terkait dengan diagnosis penyakit tropis. Melalui contoh praktis yang interaktif, penyedia layanan dapat menggali lebih dalam mengenai penyakit menular dan penyakit tropis

Dia juga menekankan pentingnya diagnosis yang akurat. “Diagnosis yang salah menyebabkan intervensi medis yang tidak perlu. Dengan WikiTropica, kami ingin memandu penyedia layanan kesehatan dan mahasiswa kedokteran langkah demi langkah dalam membuat keputusan klinis untuk mencapai diagnosis yang benar. Hal ini penting dalam situasi sumber daya terbatas, di mana tindakan medis berlebihan bukanlah suatu pilihan.".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Elon Musk: PLTS Jadi Solusi Atasi Krisis Air Global

News
| Senin, 20 Mei 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement