Tim Peneliti UGM Ubah Batubara Berkalori Rendah Jadi Kaya Asam Humat
Sabtu, 16 September 2023 - 08:47 WIB
Sunartono
Salah satu anggota tim peneliti dari FT UGM, Prof. Ferian Anggara yang mampu memberi nilai tambah bagi batubara berkalori rendah melalui proses grinding, oksidasi dan ekstraksi sehingga bisa menghasikan asam humat. - Istimewa/UGM,
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Tim peneliti Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada mampu memberi nilai tambah bagi batubara berkalori rendah melalui proses grinding, oksidasi dan ekstraksi sehingga bisa menghasikan asam humat.
Asam humat kerap digunakan dalam bidang pertanian lantaran mampu meningkatkan kesuburuan tanah, menyerap unsur hara, retensi air dan meningkatkan kaspasitas pertukaran kation. Salah satu anggota tim peneliti dari FT UGM, Prof. Ferian Anggara menerangakan bahwa asam humat biasanya dipakai bersama dengan pupuk untuk meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap pupuk.
"Asam humat bisa memperbaiki kesuburan tanah sehingga pupuk yang diberikan bisa diserap tanaman dengan lebih baik. Jadi, asam humat itu bisa memperbaiki media tanam, sangat penting untuk pertanian," kata Ferian pada (15/9/2023) di Auditorium Fakultas Teknik UGM.
Dari riset yang mereka susun, setiap ekstrakasi satu ton batubara peranap mampu menghasilkan 50 persen asam humat atau setara 500 kilogram. Padahal, mulanya tim hanya menargetkan hasil ekstraksi asam humat sebesar 20 persen setiap satu ton batubara peranap.
Di sisi lain, nilai kalori dari batubara pun menunjukan peningkatan sebesar 20 persen setelah melalui proses ekstraksi. "Jadi, hasil akhir dari ekstraksi asam humat batubara ini ada dua. Bisa menghasilkan asam humat yang bisa kita jual dan sisanya batu baranya dengan peningkatan nilai jumlah kalori yang signifikan," terangnya.
Teknologi ekstraksi asam humat batubara peranap ini kata Ferian sejalan dengan program pemerintah untuk peningkatan nilai tambah batubara yang diatur dalam Undang-undang No.3/2020. "Tahun 2024 kami akan membuat prototipe dengan skala produksi asam humat 60 ton per tahun dari batubara peranap di wilayah Riau Tengah," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK
News
| Kamis, 12 Desember 2024, 13:37 WIB
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Duh! Anggaran DPUPKP Bantul di APBD 2025 Turun Rp32 Miliar
- Soal Pengisian Jabatan Utusan Khusus Presiden, Ini Kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
- Perhatian! Ada Perbaikan Pipa, Pelanggan PDAM Jogja di Sejumlah Wilayah Terdampak
- Bawaslu Bantul Klaim Bersihkan 8.848 APK Pilkada Bantul 2024
- Pemkot Jogja Resmikan Puskesmas Pakualaman, Hadir Lebih Dekat dan Luas
Advertisement
Advertisement