Advertisement

Temukan Cabang Ilmu Baru Neurosains, Suyadi Dikukuhkan Jadi Guru Besar

Sunartono
Selasa, 19 September 2023 - 23:17 WIB
Sunartono
Temukan Cabang Ilmu Baru Neurosains, Suyadi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Profesor Suyadi (tengah) di sela pengukuhan guru besar. - Istimewa/uad.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Seorang akademisi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menemukan konsep cabang ilmu baru setelah melakukan penelitian bertahun-tahun. Dia adalah Suyadi pakar pendidikan Islam yang kini memperoleh gelar akademik tertinggi sebagai guru besar atau profesor.

Suyadi secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar UAD pada Senin (11/9/2023) lalu melalui rapat senat terbuka. Adapun  cabang ilmu baru yang ia temukan bernama Neurosains Pendidikan Islam (NPI) yang kini menjadi mata kuliah di program Magister Pendidikan Agama Islam.

Advertisement

BACA JUGA : Sumbu Filosofi Jogja Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia, Ini Tanggapan Sultan HB X

Dalam buku sambutannya, Suyadi menemukan selama ini terjadi  pemisahan antara akal dan otak. Jika ini terus berlanjut maka pendidikan Islam tidak akan berkontribusi pada kualitas otak dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, kata dia, perlu dibangun bidang ilmu baru yang memadukan antara akal dengan otak dan neurosains.

“Ilmu baru ini mempelajari kualitas otak manusia dalam pendidikan yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan peradaban dunia. Membangun bangsa yang besar bisa dimulai dari meningkatkan kualitas sistem syaraf pusat terkecil yaitu neuron atau otak manusia,” kata Suyadi.

Ia menggunakan pendekatan hibridisasi untuk menghasilkan varietas cabang ilmu baru yang merupakan hasil penyilangan antara pendidikan Islam dan neurosains yang kemudian disebutnya dengan Neurosains Pendidikan Islam.

Secara umum NPI bisa didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari otak sehat untuk pencerdasan. Definisi ini berbeda dengan neurologi yang lebih mempelajari otak sakit untuk penyembuhan. Menurut Suyadi pendidikan harus mampu memastikan otak peserta didik sehat dan tidak sekadar normal. Sehingga kualitas kecerdasan otak semakin meningkat.

BACA JUGA : Dukung Kampus Merdeka, Program Studi Ilmu Komunikasi FHISIP Universitas Terbuka Jalin Kerja Sama

“Atas dasar itulah NPI ini menjadi jawaban atas rendahnya kualitas otak manusia,” ujarnya.

Di bidang penelitian, NPI telah menjadi pendekatan keilmuan baru dalam riset bidang pendidikan. Ia memiliki karya 40 buku populer, 20 buku akademik dan 12 buku ajar serta 10 karya pada jurnal internasional bereputasi. Selain itu lebih dari 200 karya ilmiah jurnal yang terindeks Sinta Kemendikbud Ristek. Kemudian memiliki 105 Haki yang 10 diantaranya merupakan hak paten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kuota Haji 2025, Begini Penjelasan Menteri Agama

News
| Jum'at, 27 Desember 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement