UMY Akan Masukkan Mata Kuliah AI ke Semua Prodi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan memasukkan mata kuliah dasar umum Manajemen Artificial intelligence (AI) ke semua Program Studi. Hal ini sebagai salah satu cara untuk memenuhi tuntutan zaman dan merespons perkembangan teknologi.
Rektor UMY Profesor Gunawan Budiyanto menjelaskan, kampusnya berusaha menciptakan lingkungan akademik yang adaptif dan responsif, dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan yang terus berubah. Dengan fokus pada percepatan, UMY memberikan sinyal kuat bahwa UMY sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat pendidikan unggulan yang bersaing di tingkat internasional. UMY akan segera memasukkan mata kuliah AI ke semua prodi.
Advertisement
BACA JUGA : Ada Kuliah Gratis di UGM, Dekan Fisipol: Soal Teknologi AI
"Sebagai respons dan menjawab tantangan zaman, UMY juga akan memasukkan mata kuliah dasar manajemen Artificial Intelligence [AI] ke semua program studi. Kurikulum yang diarahkan pada "how to do" [bagaimana melakukan] daripada how to know [bagaimana cara mengetahui] bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi dunia pekerjaan yang semakin mengutamakan kinerja dan kemampuan," kata Gunawan di sela-sela peluncuran Logo Milad 43 UMY sebagaimana rilisnya, Sabtu (27/1/2024).
Ia menambahkan dunia Perusahaan tidak lagi mengutamakan ijazah. Melainkan lebih banyak mengutamakan kinerja, karya, dan kemampuan. Bukan sekadar how to know tetapi sekarang mata kuliah dan kurikulum UMY sudah diarahkan untuk how to do.
Untuk tetap bisa bersaing, mahasiswa jika tidak menguasai dunia digital dan teknologi, perlu diarahkan agar memiliki kemampuan dan skill yang dapat bersaing. Oleh karena itu, proses perkuliahan dipusatkan pada penguasaan skill dan pembentukan proyek agar mahasiswa menjadi lebih tegar dan siap bersaing dalam era digital.
Melalui langkah-langkah inovatif ini, ia berkomitmen untuk menjadikan generasi Z atau mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi tantangan. "Generasi mampu bersaing dan bukan menjadi generasi zonk dalam menghadapi istilah bonus demografi pada tahun 2040," katanya.
BACA JUGA : Life2vec, Sistem AI yang Bisa Prediksi Waktu Kematian
Adapun tema Breaking The Barriers menjadi tagline Milad 43 UMY tahun ini memiliki makna menembus dan melampaui batas. Sesuai tantangan saat ini dunia pendidikan dan pekerjaan sangat berkaitan dengan dunia digital maka dari itu semua yang menjadi penghalang harus dipecahkan.
Pemaknaan Logo Milad 43 UMY menjadi lambang visual semangat yang berapi (flame) dari strategi percepatan yang diusung oleh kampus dalam meraih prestasi di tingkat internasional. Dengan menggunakan konsep Fast-Track, UMY menunjukkan komitmennya untuk mencapai target peringkat internasional dengan lebih efisien dan efektif.
“Setiap kali kita memperingati milad kita punya spesial logo. Breaking The Barriers artinya menembus batas. Kita tahu sekarang dunia pendidikan dan dunia pekerjaan serba digital, maka barrier (penghalang) ini harus kita bongkar dan pecahkan,” kata Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
Advertisement
Advertisement