Advertisement

Universitas Sanata Dharma Jogja Tegaskan Tak Jalin Kerja Sama Terkait Ferienjob

Catur Dwi Janati
Rabu, 03 April 2024 - 10:57 WIB
Sunartono
Universitas Sanata Dharma Jogja Tegaskan Tak Jalin Kerja Sama Terkait Ferienjob Mahasiswa saat magang di salah satu perusahaan. - Istimewa/.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Universitas Sanata Dharma (USD) membantah keterlibatan kampus pada program Ferienjob ke Jerman yang belakangan ini mencuat sebagai dugaan kasus TPPO. Pimpinan USD secara tegas menyatakan USD tidak bekerja sama dalam bentuk apa pun dengan program magang tersebut.

Pernyataan itu disampaikan menyusul beredarnya nama-nama perguruan tinggi terlibat ferienjob yang salah satunya menempatkan USD. "Kami konfirmasi bahwa USD tidak terlibat dalam Program Ferienjob di Jerman. USD tidak pernah melakukan kerja sama dalam bentuk apapun dengan pihak manapun dalam rangka Ferienjob," tegas Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Sudi Mungkasi dalam siaran pers Senin (1/4/2024).

Advertisement

BACA JUGA : Menkopolhukam Akan Bentuk Tim Khusus Tangani Magang Palsu Ferienjob

Sudi tak menampik sebelumnya memang pernah ada satu perusahaan yang menawari proposal kerjasama tersebut. Namun kampus tidak menindaklanjuti penawaran proposal. Ketidakjelasan isi proposal membuat USD memilih tidak menindaklanjuti proposal yang diajukan. 

"Ada perusahaan yang menawarkan proposal kerja sama kepada USD pada 10 Februari 2023 dalam rangka Ferienjob bagi mahasiswa USD, tetapi USD tidak pernah menindaklanjutinya dalam kerja sama bentuk apapun, mengingat banyak ketidakjelasan isi proposal tersebut jika dikaitkan dengan visi dan misi USD," katanya. 

Oleh karena itumenanggapi pemberitaan yang beredar dan menyebut USD masuk dalam daftar perguruan tinggi yang diduga bekerja sama terkait program tersebut, pihak kampus menyayangkan hal ini. Kepala Humas USD, Antonius Febri Harsanto menyayangkan nama USD disebut masuk dalam daftar kampus yang menjalin kerja sama tanpa adanya konfirmasi ke pihak kampus. 

"Kami sungguh menyayangkan kemunculan nama USD dalam daftar yang muncul di berbagai media, tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu kepada kami," ujarnya. 

Anton mengatakan USD saat ini memilih menunggu langkah dari lembaga yang berwenang terkait masalah ini. Pasalnya pasca munculnya masalah ini, Direktorat Jenderal  Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek berupaya menjalin komunikasi dengan perguruan tinggi guna melakukan mitigasi penanganan serta klarifikasi bagi perguruan tinggi dan mahasiswa peserta Program Ferienjob. Tercatat ada 32 perguruan tinggi yang disurati oleh Dirjen Dikti terkait masalah ini. 

BACA JUGA : Ribuan Mahasiswa Indonesia Jadi Korban Perdagangan Orang di Jerman, Modusnya Kerja Paruh Waktu

"Meski kami tidak termasuk daftar 32 perguruan tinggi tersebut, namun kami siap berkomunikasi dengan Kemendikbudristek melalui Dirjen Dikti, jika diperlukan. Sejauh ini kami belum dihubungi," tegas Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement