Geger UKT Mahal, Begini Respons Prabowo Subianto
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden terpilih, Prabowo Subianto angkat bicara mengenai kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) pada PTN yang saat ini tengah jadi polemik.
Prabowo mengatakan bahwa dia bakal menekan biaya UKT PTN agar tidak menjadi beban bagi orang tua mahasiswa.
Advertisement
Prabowo mengaku saat ini tengah berdiskusi dengan para ahli untuk menghitung ulang kenaikan UKT PTN tersebut agar bisa ditekan hingga digratiskan. "Universitas negeri itu dibangun oleh uang rakyat [APBN] harusnya jangan tinggi, kalau bisa sangat minim atau gratis. Ini kami harus hitung dan bekerja keras untuk itu," kata Prabowo, Kamis (23/5/2024).
Berkaitan dengan itu, Prabowo juga mengaku tengah mempelajari sistem di dunia pendidikan yang berubah secara drastis pasca Orde Baru, di mana dunia pendidikan menjadi industri menganut nilai kapitalisme. "Jadi berpikirnya bahwa semua itu bisa jadi market, padahal ini adalah public good, kewajiban sosial bagi suatu negara," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan bahwa pemerintah akan mencari cara untuk meningkatkan perbaikan dalam dunia pendidikan. Salah satu program yang diharapkan membantu menambah penghasilan negara dengan signifikan adalah hilirisasi industri yang dicanangkan Presiden Jokowi selama ini. “Tentunya kami harus hilirisasi untuk dapat nilai tambah dan perbaiki pendidikan kami ,” ujarnya.
BACA JUGA: Kabar Gembira! Mas Menteri Nadiem akan Hentikan Kenaikan UKT yang Tak Rasional
Seperti diketahui, beberapa perguruan tinggi di Indonesia mendapatkan protes dari para mahasiswanya lantaran disinyalir mengalami lonjakan pembayaran UKT yang tidak wajar.
Buntut dari hal itu, kemudian Kemendikbud-Ristek dipanggil ke Komisi X DPR RI untuk melakukan rapat kerja membahas polemik tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim menegaskan bahwa pihaknya akan turun ke lapangan untuk mengevaluasi kenaikan UKT yang tidak wajar.
Dia mengatakan bahwa yang pertama adalah implementasi dari kebijakan mengenai UKT yang selama ini telah berjalan, masih perlu disempurnakan. "Kami akan turun ke lapangan, kami akan mengevaluasi kembali, pertama kenaikan kenaikan yang tidak wajar. Itu yang akan kami evaluasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
- Artjog 2025 Mulai Disosialisasikan, Ajak Seniman dan Penikmat Seni Ikut Ramaikan Lebaran Seni
Advertisement
Advertisement