35 Mahasiswa Ilkom UAJY Bedah Konsep Kota Berkelanjutan di IKN
Advertisement
JOGJA—Sebanyak 25 mahasiswa Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (HMPS Kom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengenal lebih dekat mengenai konsep smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang kini masih dalam tahap pembangunan saat mengunjungi Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) belum lama ini.
Dikutip dari laman resmi Kemensetneg, kunjungan ini merupakan kegiatan Program Studi Perspektif 2024 HMPS Kom. dengan tema Walking Through the Right Path: Exploring the Best Action in Communication. Program ini tidak hanya mendekatkan mahasiswa pada instansi pemerintah tetapi juga mengenalkan teori komunikasi yang mengaplikasikan program praktik kerja Kemensetneg dan untuk mendorong eksplorasi, refleksi, serta pemahaman komunikasi dalam berbagai konteks terhadap mahasiswa.
Advertisement
Kepala Biro Humas, Eddy Cahyono Sugiarto menjelaskan transformasi di era digital beberapa tahun yang lalu dan saat ini berbeda. Guna menciptakan inovasi, diperlukan pemanfaatan media-media baru.
Kemensestneg, kata dia, juga memanfaatkan media baru sehingga menjadi gaya komunikasi yang menarik bagi generasi muda. “Kemensetneg mencoba mengembangkan pemanfaatan teknologi dengan bertransfomasi menggunakan new media. Maka dari itu, kegiatan-kegiatan Pak Presiden dapat terpublikasi real time seperti dalam bentuk press release, Setneg Pedia dan lain sebagainya. Hal ini merupakan bentuk perubahan ke new media dengan melakukan pemanafaatan inovasi dan lain-lain. Jadi, penting menggali bagaimana kita mengubah cara berkomunikasi,” ungkap Eddy.
Tak hanya mengenal media baru, para mahasiswa juga diperkenalkan lebih jauh mengenai IKN. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Mohammed Ali Berawi menyampaikan IKN yang memiliki luas area daratan dan perairan sebesar 324.332 Hektare. IKN ini menerapkan A Modern City of The Future sebagai prinsip elemen Ibu Kota Baru.
“Jadi, filosofi prinsip membangun ibu kota baru adalah IKN akan dibangun sebagai kota yang hijau, berkelanjutan dan berketahanan. Hal ini sangat berpengaruh dalam perencanaan pembangunan kota. IKN akan menjadi kota modern dan kota pintar, ini menjadi tolok ukur perencanaan membuat pola prinsip pembangunan kota,” ucap Ali.
Ali mengatakan hutan tropis menjadi penyerap karbon dan kawasan urban yang tertata untuk meminimalkan emisi. IKN memiliki 10% kawasan hijau dan juga produksi pangan tetapi hanya 25% area perkotaan. Sementara, IKN ingin mewujudkan tata letak kota untuk mengurangi carbon emission dengan 75% wilayah hijau sebagai karbon C (nonlogam dan tetravalen) yang dapat membantu penyerapan, sedangkan 25% pembangunan kota dapat dikontrol. Terkait dengan hal tersebut, pada 2045 ditargetkan akan terwujud kota dengan netral karbon. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
30 Orang Meninggal Dunia Saat Berebut Bagi-Bagi Makanan Gratis di Nigeria
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Gereja HKTY Ganjuran Bantul Gelar Empat Kali Misa Natal, Ini Jadwalnya
- KAI Tambah 1.400 Perjalanan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Perumda PDAM Tirtamarta Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Pulung Warih
- Incar Mahasiswa, Kasus Penipuan Penggelapan Paling Banyak Terjadi di Sleman
- Pusat Oleh-Oleh Diharapkan Mampu Tumbuhkan Ekonomi Jogja
Advertisement
Advertisement